Investing.com - Rupiah semakin melemah terhadap dolar Amerika Serikat pada penutupan perdagangan Jumat (03/07) petang. Pasar menilai pelemahan mata uang ini disebabkan oleh masih meningkatnya jumlah kasus covid-19 dan poundsterling turun setelah berakhirnya tahap awal perundingan Brexit sepanjang Juli dan Agustus ini.
Rupiah ditutup turun 0,91% di 14.510,0 sampai pukul 14.59 WIB menurut data Investing.com. Sementara kurs referensi Indonesia (BI) mengutip laporan CNN Indonesia Jumat (03/07), Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) menempatkan rupiah di posisi Rp14.566 per dolar AS atau melemah dari Rp14.516 per dolar AS pada Kamis (2/7).
Di kawasan Asia, rupiah menjadi mata uang yang paling anjlok dari dolar AS pada hari ini. Pelemahan rupiah juga diikuti oleh baht Thailand yang melemah 0,12 persen dan ringgit Malaysia minus 0,01 persen.
Sedangkan mayoritas mata uang Asia berhasil menguat dari dolar AS. India menguat 0,5 persen, peso Filipina 0,36 persen, won 0,11 persen, yen 0,03 persen, dan dolar 0,01 persen.
Hanya yuan dan dolar yang stagnan dari mata uang Negeri Paman Sam.
Analis mengatakan nilai tukar rupiah jatuh dalam pada hari ini karena perkembangan jumlah kasus baru virus corona terus mencetak rekor tertinggi. Hal ini memunculkan kekhawatiran bagi pelaku pasar, sehingga memilih hengkang dari Indonesia dan melemahkan rupiah.
Data Kementerian Kesehatan mencatat rekor jumlah kasus baru mencapai 1.624 orang pada Kamis (2/7) kemarin, sehingga total mencapai 59.394 orang. Pada hari ini, pertambahan jumlah kasus baru pun terbilang tinggi, meski masih di bawah rekor kemarin, yaitu 1.301 orang.
Sementara itu mengutip Poundsterlingforecast.com Jumat (03/07) petang, poundsterling beranjak turun terhadap dolar AS setelah putaran pertama negosiasi mingguan Brexit sepanjang bulan Juli berakhir hari ini dan setiap pandangan dari para pemimpin politik dan Uni dapat berdampak signifikan pada poundsterling.
turun 0,17% ke 1,2445 menurut data Investing.com sampai pukul 17.02 WIB.
Negosiasi kedua pihak akan berlanjut ke minggu depan dan sepanjang Juli dan Agustus serta volatilitas pergerakan pound bisa tergantung pada hasil perundingan tersebut.
Fusion Media or anyone involved with Fusion Media will not accept any liability for loss or damage as a result of reliance on the information including data, quotes, charts and buy/sell signals contained within this website. Please be fully informed regarding the risks and costs associated with trading the financial markets, it is one of the riskiest investment forms possible.
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Rupiah Makin Melemah, Poundsterling Turun Pasca Perundingan Tahap Awal Brexit"
Post a Comment