Investing.com - Dolar Amerika Serikat melemah pada Jumat (03/07) pagi meski ada peningkatan jumlah kasus covid-19 di Amerika Serikat dan gesekan baru AS-Cina soal .
Hubungan antara Amerika Serikat dan Cina menjadi sorotan. Senat AS dengan suara bulat menyetujui undang-undang pada hari Kamis untuk menghukum bank-bank yang melakukan bisnis dengan pejabat Cina yang telah menerapkan undang-undang keamanan nasional baru Beijing untuk Hong Kong. Hal ini meningkatkan kemungkinan gesekan lanjutan antara dua negara ekonomi terbesar di dunia itu.
Menurut data Investing.com, turun 0,11% ke 97,198 pukul 09.14 WIB. naik 0,08% di 107,57 dan stagnan di 7,0663.
Rupiah kembali melemah 0,80% di 14.493,5 per dolar AS hingga pukul 09.18 WIB.
Diberitakan Reuters Jumat (03/07) pagi, yuan stabil jelang rilis data sektor jasa di Cina, tetapi investor dapat menghindar mengambil posisi besar akibat kekhawatiran perseteruan diplomatik antara Washington dan Beijing terkait kebebasan sipil di Hong Kong.
Ekonomi AS menambah lebih banyak pekerjaan dari yang ekspektasi pada bulan Juni, data menunjukkan pada hari Kamis, tetapi reaksi di pasar mata uang tetap bergeming lantaran kembali munculnya lonjakan baru kasus covid-19 yang sekali lagi mengancam akan menghambat pemulihan kegiatan ekonomi.
naik 0,04% di 1,1242 sampai pukul 09.20 WIB.
Gelombang infeksi virus telah mendorong penghentian atau ditundanya rencana untuk membuka kembali kegiatan ekonomi di beberapa negara bagian AS setelah berbulan-bulan ditutup.
Para pejabat AS juga mengambil langkah-langkah untuk membatasi kegiatan selama libur Hari Kemerdekaan mulai Jumat.
Fusion Media or anyone involved with Fusion Media will not accept any liability for loss or damage as a result of reliance on the information including data, quotes, charts and buy/sell signals contained within this website. Please be fully informed regarding the risks and costs associated with trading the financial markets, it is one of the riskiest investment forms possible.
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Dolar AS Turun Ditengah Memanasnya Hubungan AS-Cina soal Hong Kong"
Post a Comment