Investing.com - Dolar Amerika Serikat makin menguat pada Rabu (08/07) petang di tengah meningkatnya kasus covid-19 di AS dan penerapan kembali tindakan pembatasan di beberapa negara mendorong permintaan atas safe haven untuk mata uang AS ini.
Menurut laporan yang dilansir Reuters Rabu (08/07) petang, sentimen risiko juga terganggu setelah pejabat Federal Reserve menyatakan kekhawatiran bahwa kenaikan kasus covid-19 dapat membahayakan pertumbuhan ekonomi seiring mulai berakhirnya langkah-langkah stimulus.
menguat 0,08% di 96,912 pukul 14.00 WIB dan naik tipis 0,03% ke 107,54 menurut data Investing.com.
Jumlah kasus covid-19 dikonfirmasi di Amerika Serikat melewati angka 3 juta pada hari Selasa menurut data laporan, dan ini bisa mendorong kekhawatiran bahwa pihak rumah sakit akan kewalahan menangani kenaikan pasien.
menguat 0,14% di 1,2558 pukul 14.07 WIB jelang pengumuman dari Menteri Rishi Sunak Rabu mengenai langkah-langkah lanjutan untuk mencegah gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK) dampak dari melemahnya perekonomian akibat covid-19.
Mata uang Asia lainnya bergerak terbatas di tengah kembali meningkatnya jumlah kasus covid-19 yang mengancam penerapan pembatasan ketat sehingga membuat investor khawatir terhadap meningkatnya biaya ekonomi yang digelontorkan untuk mengatasi pandemi ini.
Rupiah turun tipis 0,03% di 14.445,0 per dolar AS hingga pukul 13.50 WIB.
Fusion Media or anyone involved with Fusion Media will not accept any liability for loss or damage as a result of reliance on the information including data, quotes, charts and buy/sell signals contained within this website. Please be fully informed regarding the risks and costs associated with trading the financial markets, it is one of the riskiest investment forms possible.
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Dolar AS Makin Menguat, Bertambahnya Kasus Covid-19 Tekan Sentimen Risiko"
Post a Comment