Investing.com - Kurs tukar rupiah terhadap dolar AS Kamis (12/03) petang ini terus melemah. Pada pukul 14.47 WIB mengutip data Investing.com, rupiah jatuh 1,27% atau 181,5 poin di 14.521,5 per dolar AS.
Posisi ini kian mendekati level terburuk rupiah yang tercatat pada 22 Mei 2019 menurut Kontan Kamis (12/03). Kala itu, mata uang Garuda ada di posisi Rp14.525 per dolar AS.
Pelemahan rupiah ini sejalan mata uang negara Asia lain seperti Won Korea Selatan turun sebesar 1,05% lanjut laporan. Berikutnya adalah peso Filipina yang turun 0,95%. Disusul, ringgit Malaysia dan rupee India yang sama-sama melemah 0,62%. Yen Jepang tetap menjadi menjadi satu-satunya mata uang di Asia yang bergerak positif terhadap dolar AS setelah menguat 0,66%.
Menanggapi turunnya nilai Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dan kurs tukar rupiah Menteri Koordinator (Menko) Perekonomian Airlangga Hartarto seperti diungkap Sindonews Kamis. Menurut dia, hal yang sama juga terjadi di seluruh dunia. "Ini kan ada pengumuman WHO, jadi dunia semuanya terpengaruh," ujar Airlangga di Jakarta, Kamis (12/3/2020).
Airlangga menegaskan dikutip laporan tersebut, pemerintah akan dan terus melakukan upaya untuk mengatasi tekanan di pasar keuangan global tersebut. Menurutnya, pemerintah akan terus memberikan stimulus yang dibutuhkan guna menggairahkan pasar keuangan Indonesia. "Ini kita sedang susun dan kita berikan, nanti lagi dikaji," tandasnya.
Fusion Media or anyone involved with Fusion Media will not accept any liability for loss or damage as a result of reliance on the information including data, quotes, charts and buy/sell signals contained within this website. Please be fully informed regarding the risks and costs associated with trading the financial markets, it is one of the riskiest investment forms possible.
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Rupiah Anjlok Lampaui 14.500, Pemerintah Siap Berikan Stimulus"
Post a Comment