Oleh Peter Nurse
Investing.com - AS terus naik pada Senin (30/03) di tengah harapan berhentinya pemberlakuan karantina wilayah yang telah melumpuhkan ekonomi AS ternyata tidak terwujud pada akhir pekan silam. Hal itu kembali memicu buyer untuk terus memburu mata uang safe haven greenback.
Pada pukul 14.53 WIB dikutip dari data Investing.com, naik 98,965, naik 0,4% di 98,990. melemah 0,61% di 1,1072 dan menguat 0,21% di 108,12.
Pada hari Minggu, Presiden Donald Trump memperpanjang aturan pembatasan jarak sosial hingga akhir April. Ia mengikuti saran para ahli kesehatan masyarakat yang menyampaikan proyeksi yang lebih mengerikan dampak dari meluasnya pandemi virus covid-19.
Itu merupakan perubahan yang besar dari presiden AS karena hanya beberapa hari lalu ia mengungkapkan tentang pembukaan kembali negara dalam beberapa minggu ke depan.
Selain itu, juga melemah 0,83% di 1,2353. Sterling telah menguat dalam seminggu terakhir ini, dibantu oleh suntikan sejumlah besar dolar oleh Federal Reserve ke dalam sistem keuangan untuk menghentikan krisis pendanaan.
Namun, tampaknya pelemahan bakal terus berlanjut bagi pound, terutama setelah Fitch menurunkan peringkat utang menjadi AA- dari sebelumnya AA pada hari Jumat. Lembaga pemeringkat itu mengutip peningkatan signifikan belanja fiskal sebagai akibat dari virus, serta ketidakpastian mengenai hubungan perdagangan pasca-Brexit dengan Uni .
Ini adalah penurunan peringkat pertama surat utang akibat dampak virus covid-19 dan juga peningkatan pengeluaran fiskal.
Mata uang lain yang terpengaruh setelah keputusan pemeringkatan surat utang itu yakni rand Afrika Selatan, dengan naik lebih dari 2% menjadi 18,01 setelah Moody menurunkan status peringkat surat utang negara menjadi sampah.
Obligasi pemerintah Afrika Selatan sekarang akan dikeluarkan dari Indeks Obligasi Pemerintah Dunia FTSE. Ini akan berarti menimbulkan arus keluar modal lanjutan karena manajer investasi dengan mandat tingkat investasi akan dipaksa untuk menjual obligasi ini.
Akhirnya, penurunan tajam harga minyak - sempat anjlok 5% pada hari Senin - terus membebani mata uang negara-negara yang sangat bergantung pada komoditas ini untuk mengantongi pendapatan.
Pada pukul 15.07 WIB, menguat 0,83% di 1,2353, sementara melaju 1,03% di 79,6273.
Fusion Media or anyone involved with Fusion Media will not accept any liability for loss or damage as a result of reliance on the information including data, quotes, charts and buy/sell signals contained within this website. Please be fully informed regarding the risks and costs associated with trading the financial markets, it is one of the riskiest investment forms possible.
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Jadi Buruan Pasar, Dolar AS Makin Menguat dan Sterling Melemah"
Post a Comment