Investing.com - Dolar AS menguat setelah seminggu terakhir mengalami penurunan dan yen naik tipis pada Senin (30/03). Pergerakan mata uang tersebut terjadi seiring karantina wilayah virus covid-19 semakin diperketat di seluruh dunia dan investor bersiap menghadapi periode ketidakpastian yang panjang.
Pada hari ini dilansir Reuters Senin (30/03) pagi dolar AS bergerak naik terhadap pound, euro, kiwi dan dolar . Sterling terakhir 0,1% lebih rendah di $ 1,2449, flat Aussie di $ 0,6158 dan euro stabil di $ 1,1132.
turun 0,47% di 1.2398, melemah 0,45% di 0.6138 dan turun 0,41% di 1.1095 berdasar data Investing.com pukul 09.18 WIB. Sedangkan, naik 0,18% di 98,715.
Terhadap mata uang rupiah, dolar AS menguat 1,06% di 16.270.0.
Akhir pekan membawa kabar buruk dari virus. Amerika Serikat kini telah menjadi pusat penyebaran terbaru virus covid-19 dengan lebih dari 137.000 kasus dan 2.400 orang meninggal.
Presiden AS Donald Trump, yang telah berbicara tentang membuka kembali ekonomi nasional untuk menyambut Paskah, pada hari Minggu memperpanjang aturan mengenai pembatasan sosial hingga 30 April dan mengatakan puncak tingkat kematian bisa berlangsung dua minggu lagi.
Australia juga meningkatkan langkah-langkah kontrol atas virus, sementara Italia bakal menambah waktu karantina wilayah.
Penghentian penurunan dolar ini muncul bersamaan dengan tren penghindaran risiko yang lebih luas. Tren ini mendorong yen menguat 0,57% di 107,28.
Fusion Media or anyone involved with Fusion Media will not accept any liability for loss or damage as a result of reliance on the information including data, quotes, charts and buy/sell signals contained within this website. Please be fully informed regarding the risks and costs associated with trading the financial markets, it is one of the riskiest investment forms possible.
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Dolar AS Menguat, Terus Jadi Buruan Ditengah Krisis Pandemi Covid-19"
Post a Comment