Search

Rupiah Dekat Level 16.000, BI: Tekanan Ada di Pasar Saham hingga Keuangan

© Reuters.  © Reuters.

Investing.com - Nilai tukar rupiah anjlok drastis terhadap dolar Amerika Serikat. Rupiah jatuh sebesar 4,69% atau turun 712,5 poin di 15.912,5 pukul 15.44 WIB menurut data Investing.com Kamis (19/03) petang. Sedangkan kurs rupiah di bank-bank sudah menembus Rp16.000 per dolar.

Dikutip dari situs resmi masing-masing bank hingga siang tadi, kurs jual dolar AS di lima bank besar sudah menembus Rp 16 ribu per dolar AS.  PT Bank Central Asia Tbk (JK:) menetapkan kurs jual dolar AS mencapai Rp 16.150, sedangkan kurs beli Rp 15.950. 

Lalu PT Bank Rakyat Indonesia Persero (JK:)  menetapkan kurs jual dolar AS sebesar Rp 16.410 dan kurs beli Rp 15.970 per dolar AS. PT Bank Negara Indonesia (JK:) menetapkan kurs jual dolar AS sebesar Rp 16.079 dan Rp 15.924. Kemudian PT Bank Mandiri (JK:) Tbk menjual dolar AS Rp 16.300 dan menetapkan kurs beli Rp 15.950 12.46 WIB. Sementara PT Bank CIMB Niaga (JK:) Tbk menetapkan kurs jual Dolar AS sebesar Rp 16.250 dan kurs beli Rp 15.650. 

Sementara Gubernur Indonesia (BI), Perry Warjiyo, mengatakan Kamis tidak berdayanya rupiah disebabkan aksi investor global yang sedang mengalami tekanan karena ketidakpastian global yang demikian tinggi.

Perry melanjutkan bahwa BI terus memastikan likuiditas di pasar tetap terjaga. BI terus bekerja dengan mekanisme pasar secara tepat dalam menghadapi dinamika ekonomi yang tinggi. "BI selalu berada di pasar menjaga confident dan menjaga likuiditas pasar," jelasnya.

Melanjutkan, Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo mengatakan investor di seluruh dunia menarik asetnya di pasar saham dan pasar keuangan ke investasi yang lebih aman. Penyebab larinya investor bukan karena fundamental ekonomi negara tidak baik, melainkan karena kepanikan sebagai dampak dari covid-19.

Menurut Perry, pergerakan investor ini yang menyebabkan tingginya premi risiko sehingga memicu berbagai tekanan seperti pada nilai tukar Rupiah. Kendati demikian, Perry menegaskan, tekanan pada pasar saham dan nilai tukar dialami oleh banyak negara bukan hanya Indonesia.

Disklaimer: Fusion Media would like to remind you that the data contained in this website is not necessarily real-time nor accurate. All CFDs (stocks, indexes, futures) and Forex prices are not provided by exchanges but rather by market makers, and so prices may not be accurate and may differ from the actual market price, meaning prices are indicative and not appropriate for trading purposes. Therefore Fusion Media doesn`t bear any responsibility for any trading losses you might incur as a result of using this data.

Fusion Media or anyone involved with Fusion Media will not accept any liability for loss or damage as a result of reliance on the information including data, quotes, charts and buy/sell signals contained within this website. Please be fully informed regarding the risks and costs associated with trading the financial markets, it is one of the riskiest investment forms possible.

Let's block ads! (Why?)



Bagikan Berita Ini

0 Response to "Rupiah Dekat Level 16.000, BI: Tekanan Ada di Pasar Saham hingga Keuangan"

Post a Comment

Powered by Blogger.