Investing.com - Tanpa dapat dihentikan saat ini, dolar AS terus menguat terhadap mata uang utama pada Kamis (19/03) di tengah volatilitas pasar keuangan yang liar dan kekhawatiran pengetatan likuiditas yang dipicu oleh pandemi virus covid-19 memicu peralihan minat pasar ke uang tunai.
Sterling () anjlok mendekati level terendah setidaknya sejak tahun 1985 terhadap greenback menurut laporan Reuters Kamis (19/03). turun ke level terendah 17 tahun, sementara dolar Selandia Baru jatuh ke titik terendah 11 tahun lantaran investor membuang aset-aset berisiko.
Kurs mata uang euro sempat naik terhadap dolar dan pound setelah Sentral (ECB) mengumumkan program pembelian aset senilai 750 miliar euro ($816,83 miliar) sebagai respons terhadap wabah virus covid-19.
Investor menjual apa yang mereka bisa untuk menyimpan uang tunai dalam bentuk dolar karena ketidakpastian yang belum pernah terjadi sebelumnya dipiuc oleh epidemi virus covid-19, yang mengancam akan melumpuhkan sebagian besar ekonomi global.
Mengutip data Investing.com Kamis pukul 13.30 WIB, dolar AS turun 0,34% menjadi 1.1573 per pound. Terhadap yen, greenback menguat 0,49% ke 108,60. Sedangkan, naik 0,08% menjadi 1,0920.
Fusion Media or anyone involved with Fusion Media will not accept any liability for loss or damage as a result of reliance on the information including data, quotes, charts and buy/sell signals contained within this website. Please be fully informed regarding the risks and costs associated with trading the financial markets, it is one of the riskiest investment forms possible.
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Dolar AS Terus Menguat Ditengah Krisis Virus Covid-19"
Post a Comment