Investing.com - berakhir melemah terhadap dolar Amerika Serikat pada penutupan perdagangan Rabu (09/09) petang. Sempat sedikit menguat, mata uang Indonesia masih harus turun hingga akhir perdagangan dan poundsterling pun juga melemah akibat dipengaruhi ketidakpastian seputar perundingan Brexit.
Rupiah ditutup turun 0,17% ke 14.785,0 per dolar AS sampai pukul 14.59 WIB menurut data Investing.com. Sentimen pelaku pasar global yang sedang memburuk, ditambah dengan semakin jelasnya tanda-tanda resesi di Indonesia membuat rupiah sempat jauh ke atas Rp 14.800/US$ mengutip laporan yang dilansir CNBC Indonesia Rabu (09/09).
Melansir data Refinitiv, rupiah membuka perdagangan dengan menguat tipis 0,07%, tetapi dalam hitungan menit sudah masuk ke zona merah. Depresiasi rupiah berlanjut hingga 0,61% ke Rp 14.850/US$ yang merupakan level terlemah sejak 18 Mei lalu.
Di akhir perdagangan, rupiah berhasil memangkas pelemahan menjadi 0,14% di Rp 14.780/US$.
Sementara itu poundsterling semakin tak berdaya melawan dolar Amerika Serikat akibat ketidakpastian perundingan Brexit antara dan .
melemah 0,30% ke 1,2948 pukul 16.37 WIB menurut data Investing.com.
Diberitakan Poundsterlinglive.com Rabu (09/09), Inggris dan Uni Eropa tampaknya kemungkinan tidak akan menyelesaikan masalah besar yang menghalangi tercapainya kesepakatan perdagangan sebelum akhir tahun.
Dan jurang perbedaan besar terkait Kesepakakatan Brexit yang ditandatangani antara kedua belah pihak tahun lalu juga terlihat akan semakin memperuncing hubungan keduanya.
Fusion Media or anyone involved with Fusion Media will not accept any liability for loss or damage as a result of reliance on the information including data, quotes, charts and buy/sell signals contained within this website. Please be fully informed regarding the risks and costs associated with trading the financial markets, it is one of the riskiest investment forms possible.
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Rupiah dan Poundsterling Melemah Dipicu Sentimen Brexit"
Post a Comment