Investing.com - Amerika Serikat lanjut menguat pada Selasa (08/09) petang seiring pertimbangan investor mengenai perubahan kebijakan akomodatif dari Sentral (ECB) pekan ini dapat memberi tekanan pada euro dan poundsterling terus melemah akibat ketidakpastian Brexit.
Indeks dolar AS makin naik 0,37% ke 93,062 menurut data Investing.com pukul 13.31 WIB. naik tipis 0,01% di 1,1818 dan kian melemah 0,19% ke 1,3141. stabil di 106,25.
Di Indonesia, rupiah terus turun 0,37% di 14.785,0 per dolar AS hingga pukul 13.22 WIB.
Menurut laporan yang dilansir Reuters Selasa (08/09) petang, pasar minggu ini akan fokus pada keputusan kebijakan Bank Sentral Eropa (ECB) pada hari Kamis.
Mayoritas analis memperkirakan tidak ada perubahan langkah kebijakan bank sentral tersebut tetapi akan mengamati sinyal proyeksi inflasi dan kekhawatiran mengenai penguatan euro.
Rapat kebijakan ini terjadi setelah euro mencapai level tertinggi dua tahun di atas $1.20 pada awal bulan dan komentar dari Kepala Ekonom ECB Philip Lane untuk menurunkan nilai mata uang.
Pelemahan poundsterling muncul di tengah krisis baru negosiasi perdagangan Uni Eropa-Inggris. Laporan Financial Times mengindikasikan kemungkinan akan membuat aturan untuk mengabaikan kesepakatan Brexit dan hal tersebut bisa memicu tidak tercapainya kesepakatan keduanya.
Perundingan baru akan dimulai kembali di London pada hari Selasa.
Fusion Media or anyone involved with Fusion Media will not accept any liability for loss or damage as a result of reliance on the information including data, quotes, charts and buy/sell signals contained within this website. Please be fully informed regarding the risks and costs associated with trading the financial markets, it is one of the riskiest investment forms possible.
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Jelang ECB, Dolar AS Lanjut Menguat & Pound Turun akibat Brexit"
Post a Comment