Investing.com - Amerika Serikat melemah tipis pada Selasa (03/11) pagi lantaran investor lebih memilih untuk berhati-hati beberapa jam sebelum dimulainya pemungutan suara pada pemilihan presiden di Amerika Serikat.
Indeks dolar AS turun tipis 0,09% di 93,977 menurut data Investing.com pukul 09.09 WIB. menguat 0,10% di 1,1652 dan naik 0,16% ke 1,2933. Adapun turun tipis 0,01% di 104,70
Sedangkan rupiah bergerak menguat 0,19% di 14.597,5 per dolar AS hingga pukul 09.11 WIB.
Diberitakan Reuters Selasa (03/11) pagi, trader masih bersikap hati-hati menunggu hasil pemungutan suara pilpres AS daripada langsung masuk membuka posisi, menurut analis. Trader pun akhir-akhir ini condong memilih masuk ke dolar safe haven menunggu untuk bisa memanfaatkan volatilitas yang muncul saat hasil pencoblosan diketahui.
“Kami mengurangi banyak posisi,” kata Stuart Oakley, seorang eksekutif yang berbasis di London di Nomura.
"Agak ceroboh membuka posisi untuk satu hasil pemilu ... Kami telah memposisikan diri untuk memperdagangkan volatilitas pasca (pemilu)."
Hasil jajak pendapat konsisten menunjukkan calon presiden dari Partai Demokrat Joe Biden unggul dari Presiden AS Donald Trump. Para analis mengatakan kemenangan Biden dapat melemahkan dolar karena ia ingin membelanjakan banyak uang untuk stimulus dan kebijakan luar negeri yang lebih stabil dapat mendorong mata uang yang terpapar sektor perdagangan
Tetapi negara-negara bagian penting, jarak perolehan dari jajak pendapat berbeda tipis dan prospek kemenangan Trump atau hasil yang berbeda kemungkinan besar juga akan mendorong pergerakan dolar AS.
Fusion Media or anyone involved with Fusion Media will not accept any liability for loss or damage as a result of reliance on the information including data, quotes, charts and buy/sell signals contained within this website. Please be fully informed regarding the risks and costs associated with trading the financial markets, it is one of the riskiest investment forms possible.
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Dolar Melemah Tipis, Pasar Tunggu Gelaran Pilpres AS Dimulai"
Post a Comment