Oleh Peter Nurse
Investing.com - AS sedikit menguat pada awal perdagangan Rabu (06/05) petang. Tren pasar mata uang kini terlihat lebih berhati-hati mengingat banyak peristiwa berisiko yang akan hadir pekan ini termasuk pertemuan bank sentral dan data pengangguran AS.
Pukul 14.30 WIB, naik 0,1% di 99,862 menurut data Investing.com, sementara turun tipis 0,06% ke 1,0831. naik 0,06% di 1,2441 dan turun 0,31% di 106,25.
Di Indonesia, rupiah bergerak naik 0,23% di 15.045,0 terhadap dolar AS hingga pukul 14.51 WIB.
Euro telah mengalami tekanan aksi jual dan sempat jatuh ke level terendah satu minggu di $1,0817 setelah keputusan pengadilan tertinggi hari Selasa memberikan waktu selama tiga bulan bagi Sentral Eropa (ECB) untuk memperbaiki program pembelian obligasinya.
"Ini jelas pukulan telak bagi ECB dan namun paling tidak bukan dari Pengadilan Eropa, untuk saat ini pembelian obligasi tidak akan terpengaruh," ungkap Danske Bank dalam catatan penelitian. "Kami pikir kekhawatiran pasar utamanya terletak pada potensi keterbatasan yang mungkin ada pada putusan ini untuk ECB di masa depan di tengah kurangnya kerjasama fiskal di kawasan euro."
Perkembangan tersebut terjadi kala pesanan pabrik Jerman anjlok 15,6% pada Maret dan menjadi penurunan bulanan terbesar sejak reunifikasi Jerman pada 1990 silam tatkala covid-19 memangkas permintaan domestik dan asing atas barang-barang dari negara ekonomi terbesar di Eropa.
Sterling juga sedikit menguat menjelang pertemuan Bank of England pada hari Kamis. Bank sentral ini telah mengumumkan berbagai langkah sejak awal krisis covid-19, termasuk pemotongan suku bunga ke tingkat rekor terendah dan meningkatkan program pelonggaran kuantitatif menjadi £645 miliar.
Dengan pemikiran ini, stimulus baru kemungkinan tidak akan diluncurkan pada hari Kamis, tetapi pasar valuta asing akan mewaspadai proyeksi makroekonomi terbaru dan pernyataan mengenai kemungkinan peningkatan lanjutan program pelonggaran kuantitatif (QE), terutama karena data ekonomi yang masuk masih terlihat sangat lemah.
Kemudian pada sesi selanjutnya, laporan ketenagakerjaan sektor swasta ADP Amerika Serikat untuk bulan April, angka penuh pertama sebulan yang dihabiskan AS melalui pembatasan karantina wilayah, akan menjadi sorotan pasar jelang data upah non pertanian hari Jumat. Ini akan memberi indikasi tentang kenaikan tingkat pengangguran di AS selama bulan tersebut dan apakah langkah dukungan pemerintah seperti Program Perlindungan Gaji yang menargetkan sektor UKM berdampak positif terhadap karyawan terkena PHK.
Fusion Media or anyone involved with Fusion Media will not accept any liability for loss or damage as a result of reliance on the information including data, quotes, charts and buy/sell signals contained within this website. Please be fully informed regarding the risks and costs associated with trading the financial markets, it is one of the riskiest investment forms possible.
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Dolar Naik Jelang Rilis Data Ketenagakerjaan Sektor Swasta di AS"
Post a Comment