Investing.com - Dolar AS melemah pada Senin (18/05) pagi akibat kekhawatiran ketegangan global dengan Cina menggerus peningkatan sentimen dari pelonggaran tindakan karantina wilayah covid-19, sementara itu pembicaraan seputar suku bunga negatif mendorong pound ke level terendah nyaris selama dua bulan.
Kini meningkatnya ketegangan mengutip laporan Reuters Senin (18/05) pagi, Amerika Serikat dan dengan Cina telah memaksa trader mata uang untuk meningkatkan kewaspadaan tatkala Italia mengumumkan rencana untuk melonggarkan pembatasan perjalanan bulan depan dan negara-negara bagian Amerika Serikat keluar dari tindakan karantina wilayah mendorong penguatan sentimen bagi saham-saham.
Pada pukul 09.38 WIB menurut data Investing.com, turun 0,13% ke 100,305 dan menguat 0,09% di 107,12. naik 0,09% di 1,0825 dan menguat 0,05% di 1,2110.
Sementara rupiah turun tipis 0,02% di 14.862,5 hingga pukul 09.40 WIB.
Langkah pemerintahan Trump menghentikan pasokan chip ke Huawei Technologies menjadi masalah hangat terbaru antara AS dan Cina. Pasar gelisah meresponsnya setelah surat kabar Global Times menandai kemungkinan adanya tindakan balasan.
Australia juga mengalami masalah perdagangan dengan Cina, sementara pemimpin aliansi politik terbesar Uni Eropa mendorong larangan sementara atas pengambilalihan perusahaan-perusahaan Cina yang tengah mengalami kesulitan.
Fusion Media or anyone involved with Fusion Media will not accept any liability for loss or damage as a result of reliance on the information including data, quotes, charts and buy/sell signals contained within this website. Please be fully informed regarding the risks and costs associated with trading the financial markets, it is one of the riskiest investment forms possible.
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Dolar Melemah Ditengah Ketegangan AS, Uni Eropa dan Australia dengan Cina"
Post a Comment