Investing.com - Rupiah turun tipis terhadap dolar AS pada perdagangan Jumat (15/05) pagi. Pergerakan mata uang hari ini dibayangi sentimen positif dan negatif seperti data ekonomi terkena wabah dan pembukaan negara-negara pandemi. Pasar juga menyoroti perkembangan kondisi di di mana pound melemah akibat ketidakpastian negosiasi perdagangan Brexit, kebijakan of England (BoE), dan lambatnya Inggris keluar dari karantina wilayah
Rupiah sedikit turun 0,09% di 14.898,5 terhadap dolar AS menurut data Investing.com hingga pukul 11.39 WIB. Mengutip kurs tengah Bank Indonesia (BI) atau kurs acuan Jakarta Interbank Spot Dollar Rate/Jisdor rupiah menguat 37 poin ke posisi Rp 14.909 dibandingkan posisi perdagangan sebelumnya di posisi Rp 14.946 sebagaimana dilansir Suara.com Jumat (15/05).
Analis pun memprediksi pergerakan nilai tukar rupiah pada akhir pekan ini akan menguat terbatas, karena masih dibayangi sentimen positif dan negatif. Seperti data ekonomi terkena wabah dan pembukaan negara-negara pandemi.
Lebih lanjut analis menilai pergerakan aset berisiko cukup beragam dan rupiah berpeluang bergerak di kisaran yang sama akibat sentimen yang saling menarik ini dengan proyeksi rupiah hari ini akan berada pada kisaran Rp 14.800 per dolar AS sampai dengan Rp 15.000 per dolar AS.
Sementara itu, pound bergerak melemah Jumat (15/05) pagi ini. Ketidakpastian negosiasi perdagangan Brexit, kebijakan Bank of England (BoE), dan lambatnya Inggris keluar dari karantina wilayah semuanya membebani mata uang Inggris seperti dilansir Pound Sterling Forecast Jumat (15/05).
Pada pukul 11.27 WIB, turun 0,11% di 1,2212 dan naik 0,15% ke 0,8848. turun 0,11% di 18.182,0 pukul 11.32 WIB.
Sejak Deputi Gubernur Bank of England mengatakan pada Selasa lalu lebih banyak stimulus akan diperlukan dan bank sentral akan melihat semua alat kebijakan, pasar telah mulai fokus pada masalah khusus di Inggris.
Pasar juga akan meningkatkan fokusnya pada rencana keluar Inggris dari tindakan karantina wilayah saat ini dan negosiasi perdagangan Inggris-Uni , yang keduanya tidak berjalan dengan baik.
Ekonomi Inggris turun tajam pada bulan Maret, berkontraksi 5,8 persen, dan itu termasuk terjadi selama hampir 1 minggu tindakan karantina wilayah, yang dimulai pada 23 Maret. Badan Statistik Nasional Inggris mengonfirmasi ekonomi mengalami kontraksi 2 persen pada Q1, yang sedikit lebih baik dari ekspektasi tetapi masih merupakan kinerja terburuk sejak terjadi krisis keuangan.
Fusion Media or anyone involved with Fusion Media will not accept any liability for loss or damage as a result of reliance on the information including data, quotes, charts and buy/sell signals contained within this website. Please be fully informed regarding the risks and costs associated with trading the financial markets, it is one of the riskiest investment forms possible.
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Rupiah Turun Tipis Jumat Pagi, Pound Melemah Dipicu Brexit dan BoE"
Post a Comment