Investing.com - Amerika Serikat bergerak naik terhadap mata uang utama pada Jumat (22/05) petang akibat meningkatnya ketegangan diplomatik antara Amerika Serikat dan Cina mendukung permintaan safe haven atas greenback.
Menurut laporan yang dilansir Reuters Jumat (22/05) petang, hubungan bilateral antara Cina-AS kembali memburuk karena diterpa berbagai masalah, termasuk perlakuan Cina terhadap bekas koloni yaitu dan respons Cina terhadap pandemi covid-19, yang memicu penghindaran aset berisiko.
Ketegangan geopolitik baru ini juga mendorong yen tetapi memperlemah yuan dan mengguncang dolar dan Selandia Baru.
Mengutip data Investing.com, naik 0,22% ke 99,620 pukul 14.47 WIB. turun 0,22% di 1,0925 dan berkurang 0,16% di 1,2203. melemah 0,15% di 107,45.
Sementara pada penutupan Rabu (20/05) petang, rupiah berakhir menguat 0,41% di 14.710,0 per dolar AS.
Adapun turun 0,53% di 0,6530 dan turun tipis 0,03% di 0,6115.
Meski ditekan kisruh baru AS-Cina soal Hong Kong, yuan masih mendapat beberapa dukungan setelah pengambil kebijakan di Beijing meluncurkan langkah-langkah stimulus baru sesuai ekspektasi sebelumnya.
naik 0,14% di 7,1236 pukul 13.54 WIB.
Fusion Media or anyone involved with Fusion Media will not accept any liability for loss or damage as a result of reliance on the information including data, quotes, charts and buy/sell signals contained within this website. Please be fully informed regarding the risks and costs associated with trading the financial markets, it is one of the riskiest investment forms possible.
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Dolar AS Bergerak Naik, Tensi AS-Cina Kembali Tinggi"
Post a Comment