Investing.com - Rupiah bergerak melemah terhadap dolar AS pada perdagangan Kamis (14/05) pagi pasca pernyataan Gubernur Sentral AS, Jerome Powell ekonomi AS masih bisa memburuk kedepannya dan memerlukan stimulus tambahan. Dan dari dalam negeri angka kasus covid-19 masih bertambah.
Rupiah naik 0,37% ke 14.920,0 per dolar AS hingga pukul 11.23 WIB menurut data Investing.com. Pada perdagangan Kamis pagi ini rupiah beranjak di kisaran 14.865,0 - 14.947,5.
Mengutip kurs tengah Bank Indonesia (BI) atau kurs acuan Jakarta Interbank Spot Dollar Rate/Jisdor sebagaimana dilansir Suara.com Kamis (14/05) nilai tukar rupiah melemah 59 poin ke posisi Rp 14.946 dibandingkan posisi perdagangan sebelumnya di posisi Rp 14.887.
Menurut analis, sentimen negatif kelihatannya masih membayangi pergerakan pasar setelah Gubernur Bank Sentral AS, Jerome Powell mengungkapkan pandangannya bahwa perekonomian masih bisa memburuk ke depannya dan memerlukan stimulus tambahan.
Kendati begitu, tekanan terhadap rupiah mungkin tidak besar karena banyak investor masih yakin dengan perekonomian Indonesia terbukti dengan tingginya minat terhadap surat utang negara (SUN).
Indonesia sendiri orang yang terinfeksi masih terus bertambah lanjut analis dan belum benar-benar terjadi penurunan sehingga banyak yang memperkirakan wabah akan terjadi lebih lama dan ini bisa menekan perekonomian lebih lama lagi.
Sementara itu lapor CNBC Indonesia Kamis kurs dolar AS di pasar Non-Deliverable Forwards (NDF) pada pukul 9:54 WIB untuk periode 1 pekan di Rp14.922, 1 bulan di Rp15.033, 2 bulan di Rp15.129 dan 3 bulan di Rp15.249.
Sedangkan kurs Domestic NDF (DNDF) pada pukul 9:54 WIB untuk periode 1 bulan di Rp 14.939 dan 3 bulan di Rp 15.072.
Fusion Media or anyone involved with Fusion Media will not accept any liability for loss or damage as a result of reliance on the information including data, quotes, charts and buy/sell signals contained within this website. Please be fully informed regarding the risks and costs associated with trading the financial markets, it is one of the riskiest investment forms possible.
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Rupiah Bergerak Melemah Pasca Pernyataan Gubernur Fed"
Post a Comment