Oleh Peter Nurse
Investing.com - AS turun tipis pada awal perdagangan Jumat (08/05). Pelemahan mata uang Amerika Serikat ini terjadi karena potret buram data ekonomi negeri Paman Sam meningkatkan peluang penurunan suku bunga negatif di AS sehingga merusak keuntungan dari memiliki aset berdenominasi dolar.
Pada pukul 15.14 WIB, indeks dolar AS sedikit melemah 0,04% ke 99,862. turun 0,04% di 1,0828 dan menguat 0,21% di 1,2387. naik 0,05% ke 106,33.
Dari dalam negeri, rupiah ditutup menguat 0,83% di 14.920,0 terhadap dolar AS per pukul 14.58 WIB.
Laporan klaim awal Kamis mengungkapkan 3,169 juta warga Amerika mengklaim pengangguran pekan lalu. Ini berarti sekarang lebih dari 33 juta orang di AS telah mengajukan tunjangan itu sejak pandemi virus merobek perekonomian negara.
Ini memicu nilai imbal hasil obligasi AS bertenor dua tahun berakhir di tingkat rekor terendah pada hari Kamis di 0,129%, menurut Tradeweb, turun dari 0,180% pada penutupan Rabu.
Investor telah mulai mempertimbangkan adanya kemungkinan Federal Reserve memotong suku bunga acuan di bawah nol untuk pertama kalinya. Fed fund futures rate bulan Januari mencapai puncak 100,025 pada hari Kamis di New York dan ini merupakan rekor tertinggi yang mengindikasikan kebijakan suku bunga negatif 25 basis poin.
Meski Federal Reserve AS mengatakan tidak melihat suku bunga negatif sebagai hal yang "tepat", memburuknya penurunan ekonomi dapat memaksa Fed memperluas respons krisisnya.
Laporan ketenagakerjaan April bakal diketahui pada pukul 8:30 ET (12:30 GMT) dan akan memberi indikasi dampak tindakan karantina wilayah satu bulan penuh yang membuat mayoritas perekonomian mandek.
Ekonom memperkirakan gaji pekerja non pertanian anjlok 22 juta bulan lalu.
Itu akan menjadi 27 kali lipat dari penurunan bulanan terburuk selama Krisis dan 11 kali lipat dari rekor yang tercipta pada September 1945 silam selama Perang Dunia II, Bloomberg melaporkan.
Sementara lira Turki tetap berada di bawah tekanan kendati otoritas pengawas perbankan negara itu melarang bank-bank lokal memperdagangkan lira dengan Citibank, BNP Paribas (PA:) (OTC:BNPQY) dan UBS, dan menambahkan tiga bank asing itu gagal memenuhi kewajiban lira mereka.
Regulator Turki baru-baru ini membatasi jumlah lira yang dapat disediakan bank-bank di Turki bagi investor dan bank-bank asing. Ini dilakukan agar mempersulit spekulasi terhadap mata uang lokal.
Turki menghadapi beban utang luar negeri yang relatif tinggi mencapai $170 miliar tahun ini dan telah banyak membakar cadangan devisa negara agar dapat mempertahankan mata uangnya.
Pada pukul 15.33 WIB, melemah 0,1% di 7,1096.
Fusion Media or anyone involved with Fusion Media will not accept any liability for loss or damage as a result of reliance on the information including data, quotes, charts and buy/sell signals contained within this website. Please be fully informed regarding the risks and costs associated with trading the financial markets, it is one of the riskiest investment forms possible.
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Dolar AS Turun Tipis Hadapi Potensi Suku Bunga Negatif Fed"
Post a Comment