Investing.com - Status yen sebagai tempat berlindung yang aman mendapat tekanan setelah meningkatnya jumlah kasus virus covid-19 di Jepang, dilatar belakang kondisi ekonomi domestik yang semakin suram.
Mata uang jatuh ke level terendah sembilan bulan terhadap dolar dan menghadapi aksi jual terhadap mata uang lainnya pada hari Rabu, dan para trader dan analis menilai adanya kecenderungan para investor besar yang beralih dari yen.
Hal itu bertentangan dengan asumsi lama bahwa dana Jepang akan mengembalikan uang mereka selama krisis global yang sebenarnya, sehingga mendorong yen lebih tinggi.
"Kedekatan dengan Cina dan ketergantungan pada Cina dalam situasi saat ini tidak membantu yen sebagai mata uang bebas risiko," kata Shafali Sachdev, kepala FX untuk Asia di BNP Paribas SA (PA:) Wealth Management di Singapura, seraya menambahkan bahwa terpaparnnya Jepang terhadap wabah virus dan data ekonomi yang lemah baru-baru ini semakin memperburuk kekhawatiran, menurut berita yang dilansir Reuters Kamis (20/02).
Yen berada di level 111,36 terhadap dolar pada Kamis petang setelah penurunan 1,3% pada hari Rabu, yang merupakan penurunan harian terbesar dalam lima bulan.
Mata uang Jepang juga mengalami penurunan besar terhadap euro, pound, dan dolar Australia. Pada saat yang sama, emas, yang biasanya bergerak seiring dengan yen, naik 0,6%.
Para analis menilai perpindahan keluar dari aset berdenominasi yen - kemungkinan besar oleh dana pensiun pemerintah Jepang - di tengah kekhawatiran tentang ekonomi dan penyebaran virus covid-19.
Wabah dimulai di Cina, tetapi penyebarannya melalui kapal pesiar yang ditambatkan di Tokyo yang berarti lebih dari setengah kasus yang diketahui di luar Cina terjadi di Jepang.
Sudah ada kekhawatiran hal itu akan berdampak negatif pada Olimpiade di Tokyo, yang akan dimulai akhir Juli dan diharapkan membawa dorongan bagi perekonomian dan moral nasional.
Akan tetapi, jika mulai menyebar melalui populasi Jepang, dampaknya hampir pasti dapat menurunkan ekonomi terbesar ketiga di dunia, ke dalam jurang resesi.
Sekitar 3 triliun yen ($ 27 miliar) pembelian obligasi luar negeri bersih oleh investor Jepang dalam dua minggu pertama Februari tampaknya menggarisbawahi kurangnya kepercayaan terhadap investasi dalam negeri.
Fusion Media or anyone involved with Fusion Media will not accept any liability for loss or damage as a result of reliance on the information including data, quotes, charts and buy/sell signals contained within this website. Please be fully informed regarding the risks and costs associated with trading the financial markets, it is one of the riskiest investment forms possible.
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Ekonomi Jepang Kontraksi, Status Safe-haven Yen Dipertanyakan"
Post a Comment