Oleh Geoffrey Smith
Investing.com - AS beragam pada awal Jumat (21/02), bergerak mundur dari level tertinggi baru-baru ini terhadap yen, euro dan sterling tapi terus menguat terhadap mata uang negara berkembang.
Pada pukul 3:30 AM ET (8:30 GMT), turun 0,2% di 99,56 setelah mencapai level tertinggi dalam hampir tiga tahun pada hari Kamis.
Namun, pergerakan itu menampilkan kinerja pelemahan moderat setelah melonjak nyaris 4% dalam beberapa minggu sejak wabah virus covid-19 di Cina mulai menjadi berita utama.
, yang menembus level 112 untuk pertama kalinya sejak April pada hari Kamis, turun 0,4% ke 111,69.
, yang mencapai level terendah tiga tahun awal pekan ini, melonjak ke $1,0820 setelah indeks awal manajer pembelian dan untuk Februari dirilis lebih besar dari estimasi. Analis Grup AFS Arne Petimezas menunjukkan bahwa data Jerman tersebut "kurang baik", mengingat kelemahan terbaru dalam pesanan ekspor baru.
Pemulihan yen telah terjadi meski ada penurunan lanjutan pada PMI manufaktur dan jasa.
Paul Donovan, kepala ekonom UBS Wealth Management di London, memperingatkan bahwa PMI cenderung melebihkan perkembangan aktual, mengingat perubahan minat responden survei.
"Ada kemungkinan yang sangat baik bahwa survei akan mencerminkan siklus berita bisnis lebih dari cerminan kenyataan," tandas Donovan.
Yang juga perlu diperhatikan nanti adalah angka pinjaman sektor publik , yang terakhir akan dirilis sebelum rapat anggaran tahunan baru pemerintah pada bulan Maret. Pelengseran Menteri Inggris Sajid Javid, digabungkan dengan pemberitaan lain sejak saat itu, telah meningkatkan harapan membengkaknya defisit fiskal, yang akan melawan pemotongan suku bunga lebih lanjut dari of England.
naik 0,2% di $1,2908.
Semalam dolar AS terus bergerak menguat terhadap mata uang Asia. Tren ini merupakan refleksi ekspektasi bahwa perlambatan ekonomi Cina akan memukul negara-negara seperti , Indonesia dan Thailand lebih besar dari negara lain.
AS juga mencapai tingkat tertinggi lebih dari setahun terhadap lira Turki tatkala negara itu tengah berjuang menghadapi meningkatnya ketidakstabilan di perbatasan selatan dengan Suriah.
Fusion Media or anyone involved with Fusion Media will not accept any liability for loss or damage as a result of reliance on the information including data, quotes, charts and buy/sell signals contained within this website. Please be fully informed regarding the risks and costs associated with trading the financial markets, it is one of the riskiest investment forms possible.
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Dolar AS Melemah Hadapi Yen, Sterling dan Euro Pasca Data PMI"
Post a Comment