Oleh Arry Raymond
Investing.com - Nilai tukar dolar Amerika Serikat (AS) terhadap Rupiah Selasa (04/02) petang di pasar spot berada di level Rp 13.715,00 atau menguat +0.22%, setelah pada pagi hari pukul 08.00 WIB dibuka pada level 13.745,00.
Berdasarkan data investing.com, hingga Selasa pukul 15.55 WIB, Rupiah tercatat bergerak fluktuatif di rentang 13.775,00 hingga 13.695,00.
Penguatan Rupiah hari ini didorong oleh langkah yang diambil otoritas keuangan Cina yang melaksanakan penurunan suku bunga sebesar 10 basis poin dan pemberian stimulus berupa penggelontoran dana segar ke dalam sistem keuangan guna memastikan kecukupan likuiditas.
Selain itu, terkait wabah virus korona, Pemerintah Cina mengumumkan siap menerima bantuna dari negara lain guna mengatasi penyebaran virus yang pertama kali dideteksi di kota Wuhan itu, termasuk mempersilahkan para ahli dari Amerika Serikat untuk turut memberikan bantuan menangani epidemi yang sampai Senin petang jumlah kasus yang terinfeksi sebanyak 20.155 orang diseluruh dunia.
Sementara yang memonitor pergerakan greenback terhadap sejumlah mata uang utama lainnya terpantau menguat +0,12% ke level 97,92.
Sedangkan untuk mata uang di kawasan Asia Timur beragam, Yen Jepang turun -0.54%, Won Korea naik +0.31%, Dolar Hong Kong turun -0.02%, Dolar Taiwan naik +0.22%.
Untuk mata uang kawasan ASEAN mayoritas menguat, Dolar Singapura turun -0.12%, Ringgit Malaysia naik +0.12%, Baht Thailand naik +0.19%, dan Peso Filipina naik +0.26%.
Fusion Media or anyone involved with Fusion Media will not accept any liability for loss or damage as a result of reliance on the information including data, quotes, charts and buy/sell signals contained within this website. Please be fully informed regarding the risks and costs associated with trading the financial markets, it is one of the riskiest investment forms possible.
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Stimulus Ekonomi di Cina Dorong Penguatan Rupiah dan Mata Uang ASEAN"
Post a Comment