Oleh Noreen Burke
Investing.com - Dolar melemah pada Selasa (25/02) petang setelah sempat menguat baru-baru ini di tengah ekspektasi tinggi melambatnya pertumbuhan ekonomi akibat penyebaran virus covid-19 akan mendorong Federal Reserve AS untuk memangkas suku bunga.
Futures untuk Fed Fund Rate telah melonjak dalam beberapa hari terakhir dengan peluang 50-50 dari penurunan suku bunga seperempat poin pada awal April. Secara keseluruhan, ada kemungkinan pemangkasan lebih dari 50 basis poin sampai akhir tahun.
Bank-bank sentral di seluruh Asia telah melonggarkan kebijakan, sementara pemerintah telah menjanjikan langkah-langkah stimulus fiskal, hal yang juga harus dipertimbangkan negara-negara barat.
"Ini cukup dramatis," kata Rodrigo Catril, ahli strategi senior FX di National Australia Bank di Sydney.
Terhadap sejumlah mata uang utama, turun 0,2% ke level 99,07 pada pukul 15:58 WIB, melemah dari tertinggi tiga tahun yang dicapai minggu lalu.
Presiden Fed Cleveland Loretta Mester pada hari Senin menggambarkan wabah virus covid-19 sebagai "risiko besar".
"Pada titik ini, sulit untuk menilai besarnya dampak ekonomi, tetapi sumber ketidakpastian baru ini adalah sesuatu yang akan saya amati dengan cermat," katanya.
Tetapi Mester menolak anggapan bahwa The Fed akan melakukan tindakan sebagai tanggapan terhadap pasar keuangan yang gelisah.
"Saya hanya mengingatkan bahwa Anda tidak ingin bereaksi berlebihan terhadap volatilitas di pasar jika Anda pembuat kebijakan moneter," katanya.
Tanpa terlalu banyak kabar baik tentang virus ini, hanya sedikit yang berharap dolar akan melemah setelah sempat menguat baru-baru ini.
Wabah virus covid-19 kini telah menginfeksi 80.000 orang di seluruh dunia dan jumlah kematian di Italia naik menjadi tujuh pada hari Senin, menambah kekhawatiran virus itu berubah menjadi pandemi yang dapat mendatangkan kerusakan ekonomi yang jauh lebih besar daripada yang diperkirakan sebelumnya.
Pemerintah Cina melaporkan peningkatan kasus virus covid-19 di provinsi Hubei, pusat penyebaran, meskipun negara lain mengalami penurunan pada hari keempat berturut-turut.
Korea Selatan, yang memiliki kasus virus terbanyak di Asia di luar Cina, melaporkan 60 kasus baru pada hari Selasa, meningkatkan jumlah pasien yang terinfeksi menjadi 893.
sedikit naik dari posisi terendah tiga tahun terakhir mencapai 1,0863, sementara diperdagangkan pada 110,52 per yen.
Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe mengatakan pada hari Selasa bahwa sejumlah kasus infeksi telah ditemukan dan pemerintah akan mengambil langkah-langkah lanjutan untuk memerangi wabah tersebut.
--Reuters berkontribusi dalam laporan ini
Fusion Media or anyone involved with Fusion Media will not accept any liability for loss or damage as a result of reliance on the information including data, quotes, charts and buy/sell signals contained within this website. Please be fully informed regarding the risks and costs associated with trading the financial markets, it is one of the riskiest investment forms possible.
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Dolar AS Melemah Ditengah Harapan Fed Pangkas Suku Bunga"
Post a Comment