Search

Virus Korona Goyang Rupiah, Bank Indonesia Intervensi Pasar

© Reuters.  © Reuters.

Investing.com - Bank Indonesia melakukan intervensi pada perdagangan mata uang asing serta pasar forward dan obligasi domestik pada hari Senin (03/02) guna menstabilkan nilai mata uang rupiah, kata seorang pejabat, lantaran kurs rupiah turun sebesar 0,5% ke tingkat terlemah sejak pertengahan Januari.

"BI memastikan stabilitas rupiah," Nanang Hendarsah, kepala manajemen moneter bank sentral mengatakan kepada Reuters melalui pesan singkat yang dilansir pada Senin (03/02) petang.

"BI membeli obligasi di pasar sekunder dan menawarkan DNDF (domestic non-deliverable forward) melalui 8 broker," katanya, seraya menambahkan bahwa intervensi juga dilakukan dengan cara yang terukur di pasar valas spot.

Hendarsah mengaitkan jatuhnya nilai tukar rupiah pada awal perdagangan dengan penurunan pasar ekuitas di Cina, yang anjlok setelah dibuka kembali usai periode libur Tahun Baru Imlek di tengah epidemi virus yang menyebar dengan cepat.

Yuan Cina dan pasar komoditas di Shanghai jatuh pada Senin, di tengah kekhawatiran epidemi virus korona akan menekan permintaan pada perekonomian terbesar kedua di dunia itu. Korban tewas di Cina naik lagi menjadi 361 pada hari Minggu dengan jumlah kasus yang dikonfirmasi terus bertambah menjadi 17.200.

Rupiah turun sebesar 0,5% ke 13.725 per dolar pada pukul 04.42 GMT. Sepanjang tahun ini, rupiah telah mengantongi keuntungan 1,1% dibantu oleh arus modal masuk yang besar.

Indonesia adalah salah satu pasar dengan imbal hasil tinggi di Asia dan telah menarik banyak arus modal masuk dari luar negeri ke dalam pasar obligasi lantaran para investor mencari nilai pengembalian yang lebih baik dalam tindakan tren penurunan suku bunga bank sentral dunia.

Imbal hasil acuan obligasi 10 tahun Indonesia (ID10YT=RR) melonjak menjadi 6,701%, dari penutupan sesi sebelumnya di 6,645%.

IHSG turun sebesar 0,5% pada hari Senin dan melemah sebesar 6,6% sejak pertengahan Januari, menjadikan indeks ini berkinerja terburuk kedua di Asia Tenggara setelah Manila sepanjang tahun ini.

Disklaimer: Fusion Media would like to remind you that the data contained in this website is not necessarily real-time nor accurate. All CFDs (stocks, indexes, futures) and Forex prices are not provided by exchanges but rather by market makers, and so prices may not be accurate and may differ from the actual market price, meaning prices are indicative and not appropriate for trading purposes. Therefore Fusion Media doesn`t bear any responsibility for any trading losses you might incur as a result of using this data.

Fusion Media or anyone involved with Fusion Media will not accept any liability for loss or damage as a result of reliance on the information including data, quotes, charts and buy/sell signals contained within this website. Please be fully informed regarding the risks and costs associated with trading the financial markets, it is one of the riskiest investment forms possible.

Let's block ads! (Why?)



Bagikan Berita Ini

0 Response to "Virus Korona Goyang Rupiah, Bank Indonesia Intervensi Pasar"

Post a Comment

Powered by Blogger.