Investing.com - Amerika Serikat semakin menguat pada Kamis (03/09) petang meski investor memangkas spekulasinya terhadap greenback dan terus menjual euro di tengah kekhawatiran Sentral (ECB) mengenai penguatan mata uangnya.
Indeks dolar AS naik 0,13% ke 92,955 menurut data Investing.com pukul 13.25 WIB. kian melemah 0,39% ke 1,1806 dan turun 0,38% di 1,3302. naik tipis 0,09% di 106,28.
Di tanah air, rupiah turun 0,44% ke 14.805,0 per dolar AS sampai pukul 13.23 WIB.
Dilansir Reuters Kamis (03/09), beberapa analis memperkirakan tren dolar akan bertahan lama dan jika berlanjut akan menjadi yang pertama kalinya bagi dolar menguat selama tiga sesi berturut-turut sejak bulan Mei.
Pelemahan euro terjadi setelah Financial Times melaporkan beberapa anggota dewan gubernur ECB khawatir kenaikan euro dapat mengganggu pertumbuhan ekonomi Eropa. Pernyataan itu muncul setelah kepala ekonom ECB Philip Lane, mengatakan kurs mata uang "penting" untuk menentukan kebijakan moneter.
Pidato dari anggota dewan ECB Isabel Schnabel mengenai mata uang pada pukul 15.00 GMT akan dipantau dengan cermat
Sedangkan penurunan yen terjadi di tengah sentimen penerus Shinzo Abe yakni Yoshihide Suga menjadi calon favorit untuk menggantikan posisinya sebagai PM Jepang.
Suga resmi menyatakan pencalonannya untuk meraih kursi kepemimpinan Partai Demokrat Liberal pada Rabu dan ia diperkirakan akan tetap melanjutkan kebijakan stimulus fiskal dan moneter agresif besutan Abe.
Fusion Media or anyone involved with Fusion Media will not accept any liability for loss or damage as a result of reliance on the information including data, quotes, charts and buy/sell signals contained within this website. Please be fully informed regarding the risks and costs associated with trading the financial markets, it is one of the riskiest investment forms possible.
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Euro Kian Melemah Dipicu Penguatan Dolar AS"
Post a Comment