Investing.com - berakhir melemah terhadap dolar Amerika Serikat pada penutupan perdagangan akhir pekan Jumat (07/08) petang ini. Pelemahan mata uang Indonesia ini beriringan dengan pergerakan negatif poundsterling pasca Trump larang transaksi perusahaan pemilik TikTok dan WeChat.
Rupiah ditutup turun 0,27% di 14.625,0 per dolar AS menurut data Investing.com sampai pukul 14.57 WIB. Sebelumnya di awal perdagangan sebagaimana dilaporkan CNBC Indonesia Jumat (07/08), rupiah menguat 0,21% di Rp 14.550/US$, kemudian melemah 0,45% ke Rp 14.645/US$.
Adapun kurs dolar AS di pasar Non-Deliverable Forwards (NDF) pada pukul 14:54 WIB: periode 1 pekan di Rp14.650,0, 1 bulan di Rp14.717,1 dan 2 bulan di Rp14.788,5. Sedangkan kurs Domestic NDF (DNDF) yaitu untuk periode 1 bulan di Rp 14.680 dan 3 bulan di Rp 14.750.
Dari pasar mata uang luar negeri, poundsterling juga beranjak turun terhadap dolar AS pada Jumat (07/08) petang dipicu ketegangan baru Amerika Serikat - Cina.
Pukul 16.22 WIB, melemah 0,35% di 1,3100 menurut data Investing.com.
Diberitakan Torfx Jumat (07/08), Presiden AS Donald Trump mengambil tindakan untuk melarang transaksi dua perusahaan pemilik aplikasi ponsel populer asal Cina, TikTok dan WeChat.
Trump mengeluarkan perintah eksekutif yang melarang transaksi dengan ByteDance, perusahaan Cina yang memiliki TikTok. Presiden AS mengatakan aplikasi tersebut merupakan ancaman bagi keamanan nasional.
Begitu pula nasib WeChat sama dengan TikTok menjelang rilis data pekerjaan di Amerika Serikat.
Fusion Media or anyone involved with Fusion Media will not accept any liability for loss or damage as a result of reliance on the information including data, quotes, charts and buy/sell signals contained within this website. Please be fully informed regarding the risks and costs associated with trading the financial markets, it is one of the riskiest investment forms possible.
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Rupiah dan Pound Melemah Pasca Trump Larang Transaksi TikTok & WeChat"
Post a Comment