
Investing.com - Amerika Serikat menguat pada Senin (03/08) petang di tengah turunnya posisi jual digabung dengan peningkatan permintaan safe haven membuat mata uang AS ini mengalami jeda setelah mencatat kinerja bulanan terburuk dalam satu dekade.
Mengutip laporan yang dilansir Reuters Senin (03/08) petang, indeks dolar AS telah turun lebih 4% pada bulan Juli dan ini merupakan kinerja bulanan terburuk sejak September 2010. Nilai mata uang AS ini juga telah jatuh 10% dari level tertinggi bulan Maret.
Sampai pukul 16.45 WIB, indeks dolar AS menguat 0,22% di 93,523 menurut data Investing.com. Tapi, rupiah ditutup turun 0,21% di 14.630,0 per dolar AS pada Senin (03/08) petang.
Analis memperkirakan penurunan daya tarik safe haven ini muncul karena pasar keuangan tengah pulih, ekspektasi pasar untuk kebijakan pelonggaran lanjutan dari kebijakan moneter AS dan masih belum tercapainya kesepakatan di antara para anggota parlemen AS mengenai stimulus fiskal lanjutan. Turunnya imbal hasil obligasi AS juga disebut sebagai faktor penyebabnya.
Posisi jual (short) bersih spekulan pada dolar AS telah melonjak ke level tertinggi sejak Agustus 2011 sebesar $24,27 miliar, menurut data laporan dan juga data Komisi Berjangka Komoditas (CFTC) AS menunjukkan.
Keluarnya sebagian posisi jual yang ramai itu mungkin menjadi alasan penguatan reli dolar dalam beberapa hari terakhir, kata para analis, dan juga mengutip meningkatnya ketegangan geopolitik antara Amerika Serikat dan Cina jadi pendorongnya.
Fusion Media or anyone involved with Fusion Media will not accept any liability for loss or damage as a result of reliance on the information including data, quotes, charts and buy/sell signals contained within this website. Please be fully informed regarding the risks and costs associated with trading the financial markets, it is one of the riskiest investment forms possible.
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Dolar AS Kembali Menguat Pasca Alami Kinerja Bulanan Terburuk sejak 2010"
Post a Comment