Investing.com - Rupiah akhirnya mampu ditutup menguat terhadap dolar Amerika Serikat pada perdagangan Selasa (05/05) petang. Meski begitu, penguatan rupiah ini masih belum maksimal pasalnya proyeksi tahunan PDB RI Kuartal I (yoy) hanya tumbuh 2,97% dan melambat 2,41% (qtq), tapi sentimen pelonggaran PSBB dinilai cukup memberi angin segar bagi rupiah hari ini.
Mengutip data Investing.com hingga pukul 14.52 WIB, rupiah berakhir naik 0,13% di 15.080,0 per dolar AS. hari ini rupiah berada di sekitar level 15.030,0 - 15.142,5.
Proyeksi pertumbuhan ekonomi (PDB) Kuartal I 2020 yang mengalami penurunan menurut laporan Kompas (05/050 dikutip dari pendapat analis akibat pandemi virus corona dibuktikan dari rilis PDB kuartal I yakni pada level 2,97 persen atau tidak sesuai dengan ekspektasi pasar yaitu 4,33 persen.
Dengan tingginya tingkat pengangguran yaitu di atas 2 juta jiwa membawa harapan tersendiri bagi pemerintah untuk membuat kebijakan dan kembali melonggarkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang kemungkinan akan diberlakukan di awal bulan Juni 2020.
Sebagai penggantinya masyarakat diwajibkan menggunakan masker apabila melakukan aktivitas di luar rumah.
Kebijakan pelonggaran PSBB dinilai akan membantu roda perekonomian kembali berjalan secara normal sehingga masyarakat bisa kembali beraktifitas seperti biasa.
Namun melansir Kontan Selasa (05/05), laju rupiah sebenarnya sejalan dengan mayoritas mata uang di kawasan yang juga berada di zona hijau. Mengutip Bloomberg, hingga pukul 15.00 WIB, won berada di puncak setelah menguat 0,74% terhadap the greenback.
Posisi berikutnya diisi oleh ringgit Malaysia yang naik 0,29%. Penguatan ringgit ditopang kebijakan Negara Malaysia (BNM) yang pangkas suku bunga acuan 50 bps menjadi 2% pada hari ini.
Selanjutnya ada dolar yang menguat 0,18% dan peso Filipina yang menanjak 0,15%. Yen dan baht Thailand sama-sama terapresiasi 0,01%.
Sementara itu, rupee India menjadi mata uang dengan pelemahan terdalam setelah turun 0,77% terhadap dolar AS. Dolar Taiwan dan dolar pun berada di zona merah setelah masing-masing koreksi 0,02% dan 0,01%
Fusion Media or anyone involved with Fusion Media will not accept any liability for loss or damage as a result of reliance on the information including data, quotes, charts and buy/sell signals contained within this website. Please be fully informed regarding the risks and costs associated with trading the financial markets, it is one of the riskiest investment forms possible.
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Rupiah Menguat Selasa Petang, PDB Indonesia Hanya Tumbuh 2,97%"
Post a Comment