Oleh Gina Lee
Investing.com - Amerika Serikat masih melemah pada Jumat (07/05) petang pasca data ekonomi AS positif dan prospek yang membaik untuk pemulihan ekonomi dari COVID-19, memberikan tekanan pada mata uang AS.
bergerak turun 0,04% ke 90,903 menurut data Investing.com pukul 13.14 WIB.
Pasangan naik tipis 0,08% di 109,16 pukul 13.17 WIB usai rilis bulan April sebesar 49,5 lebih baik dari perkiraan.
Pasangan turun 0,14% di 0,7768 dan turun tipis 0,03% di 0,7230.
Dari dalam negeri, rupiah bergerak menguat tipis 0,08% ke 14.303,0 per dolar AS hingga pukul 13.25 WIB.
Pasangan naik tipis 0,02% ke 6,4611 pukul 13.20 WIB. juga mengumumkan data positif sebelumnya, di mana untuk bulan April diketahui lebih baik dari perkiraan, 56,3. Data perdagangan April juga lebih baik dari yang diharapkan, dengan tumbuh sebesar 32,3% tahun ke tahun, tumbuh sebesar 43,1% tahun ke tahun dan $42,86 miliar.
Pasangan terus naik 0,15% di 1,3906 pukul 13.23 WIB. of England (BOE) mempertahankan suku bunganya tidak berubah sebesar 0,10% saat mengumumkan pada hari Kamis. Meskipun bank sentral itu juga memperlambat laju program pembelian obligasi senilai triliun dolar, perlambatan telah diperkirakan secara luas dan bukan merupakan indikasi BOE akan membalikkan langkah-langkah stimulus.
Namun, ketidakpastian atas hasil pemilu Skotlandia yang dapat memicu kemerdekaan baru membatasi keuntungan pound.
Di AS, jumlah turun menjadi 498.000, tingkat terendah sejak pertengahan Maret 2020 ketika COVID-19 dinyatakan sebagai pandemi. Investor sekarang menunggu laporan ketenagakerjaan April, termasuk hari ini.
Dengan perkiraan yang kemungkinan akan menegaskan jalur solid AS menuju pemulihan, kekhawatiran inflasi yang tak terkendali juga meningkat. Namun, sebagian besar pejabat Federal Reserve AS, termasuk Ketua Jerome Powell, telah mempertahankan kebijakan moneter yang dovish sejauh ini dan diperkirakan akan terus melanjutkannya.
"Pasar yakin bahwa Fed tidak akan mengambil tindakan sampai AS meraih lapangan kerja penuh. Itu berarti lingkungan yang positif untuk aset berisiko seperti saham," Manajer Cabang State Street Tokyo Bart Wakabayashi mengatakan kepada Reuters.
"Saya sering mendengar orang mengatakan mereka baik-baik saja dengan gagasan menjual dolar. Pertanyaannya adalah, apa yang harus Anda beli terhadap dolar?" ia menambahkan.
Jawaban yang mungkin adalah dolar Kanada, yang naik hampir 1% selama sesi sebelumnya ke level tertinggi tiga setengah tahun.
Di sisi cryptocurrency, Ether mencapai rekor tertinggi baru $3.610,04 dan terakhir diperdagangkan di $3.473,51. dihargai di $56.541, masih dalam kisaran $53.000 hingga $59.000 yang telah bertahan selama seminggu terakhir.
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Dolar AS Masih Melemah Tipis, Alami Tekanan dari Data Positif Tenaga Kerja"
Post a Comment