Oleh Gina Lee
Investing.com - Amerika Serikat lanjut melemah pada Selasa (25/05) petang usai komentar dari pejabat Federal Reserve AS meredakan kekhawatiran investor terkait potensi kenaikan tingkat inflasi.
masih bergerak turun 0,14% ke 89,713 pukul 13.19 WIB menurut data Investing.com.
Pasangan turun tipis 0,01% di 108,73. berencana untuk memperpanjang status keadaan daruratnya karena jumlah kasus COVID-19 di negara itu kian mengalami peningkatan. Departemen Luar Negeri AS pun menaikkan status peringatan perjalanannya ke Jepang menjadi level empat.
Sedangkan, rupiah beranjak turun 0,15% ke 14.329,0 per dolar AS hingga pukul 13.34 WIB.
Pasangan naik 0,21% ke 0,7769 pukul 13.25 WIB. Melbourne telah membatasi pertemuan di kota terbesar kedua di karena harus menangani wabah COVID-19 terbaru.
Pasangan naik 0,25% di 0,7233. akan mengumumkan keputusan kebijakannya pada hari Rabu. Beberapa investor sudah memperkirakan bank sentral itu kemungkinan mulai memproyeksikan kenaikan suku bunga.
Pasangan turun 0,21% di 6,4042 pukul 13.28 WIB dan naik 0,23% di 1,4187.
Pejabat Federal Reserve AS, terdiri dari Gubernur Lael Brainard, Presiden Fed Atlanta Raphael Bostic, dan Presiden Fed St.Louis James Bullard, menegaskan bahwa setiap kemunculan inflasi bersifat sementara.
"Saya pikir akan tiba saatnya kita bisa berbicara lebih banyak tentang mengubah parameter kebijakan moneter, saya rasa kita tidak harus melakukannya saat kita masih dalam pandemi," Bullard menyampaikan pada hari Senin.
Sementara itu, , yang dirilis pada hari Senin, dirilis sebesar 0,24 yang lebih rendah dari perkiraan pada bulan April, mengurangi kekhawatiran investor tentang perubahan kebijakan moneter dovish Fed.
"Pasar tampaknya mendekati narasi Fed bahwa ledakan inflasi hanya mungkin terjadi sementara," Rodrigo Catril, ahli strategi FX senior di National Australia Bank, mengatakan kepada Reuters.
"Lonjakan harga sementara seharusnya tidak memicu penghapusan kebijakan stimulasi dari bank sentral," tambahnya.
Investor sekarang fokus pada bagaimana inflasi akan berdampak pada keputusan kebijakan bank sentral ke depan.
"Seluruh dunia berada dalam mode tunggu dan lihat," kata Stuart Oakley, kepala perdagangan mata uang tunai di Nomura.
"Beberapa bulan kedepan akan menjadi sangat penting bagi FX, murni berdasarkan pada saat The Fed mulai berbicara tentang tapering, dan itu 100% tentang bagaimana data akan berjalan dengan baik bulan ini dan bulan depan," ungkapnya. "Begitu kita mendapatkan begitu banyak saran bahwa beberapa stimulus itu (telah) bergerak, maka semuanya akan berubah secara drastis."
Oakley telah memangkas posisi perdagangannya sendiri saat ketidakpastian berkembang.
Investor sekarang menunggu data lebih lanjut, , yang akan dirilis pada 28 Mei.
Dari cryptocurrency, bitcoin terus melesat naik 7,60% ke $38.690,7 pukul 13.33 WIB.
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Dolar AS Lanjut Melemah, Pernyataan Fed Tekan Kegelisahan soal Inflasi"
Post a Comment