Oleh Peter Nurse
Investing.com - Amerika Serikat lanjut beranjak melemah pada Jumat (07/05) petang, di bawah tekanan moderat menjelang laporan ketenagakerjaan bulanan AS yang diperkirakan akan memperkuat ekspektasi pemulihan ekonomi yang kuat.
Pada pukul 14.50 WIB, indeks dolar AS terus turun 0,12% di 90,830 menurut data Investing.com.
naik tipis 0,08% di 1,2074, naik tipis 0,07% di 109,16, turun 0,15% ke 0,7767, sementara menguat 0,26% ke 1,2180 setelah of Canada mengurangi pembelian aset baru-baru ini dan mengalihkan prospek ke depan lebih hawkish.
Dari dalam negeri, rupiah terus menguat 0,21% ke 14.285,0 per dolar AS hingga pukul 14.57 WIB.
Greenback telah diperdagangkan dalam kisaran sempit pada hari Jumat lantaran trader berfokus pada rilis AS, pada pukul 1230 GMT, yang diharapkan untuk mengkonfirmasi pasar tenaga kerja AS berada di jalur yang kokoh menuju pemulihan dari pandemi.
Ekonom yang disurvei oleh Investing.com di awal minggu memperkirakan rata-rata 978.000 pekerjaan baru AS di bulan April, setelah naik 916.000 di bulan Maret.
Meskipun demikian, ekspektasi kemungkinan akan lebih tinggi sekarang setelah data pada hari Kamis menunjukkan jumlah warga Amerika yang mengajukan untuk tunjangan pengangguran turun di bawah 500.000 minggu lalu untuk pertama kalinya sejak pandemi Covid-19 dimulai.
“Penurunan klaim pengangguran baru-baru ini - serta banyak survei (lowongan pekerjaan NFIB pada rekor tertinggi) - menunjukkan pertumbuhan gaji semakin cepat. Dengan demikian, kami akan condong ke arah kejutan positif dalam beberapa bulan mendatang,” tulis analis di Nordea dalam catatan.
Sementara data ekonomi yang kuat dapat menyebabkan lebih banyak pengambilan risiko karena kepercayaan trader tumbuh, itu juga dapat menyebabkan imbal hasil Treasury beranjak lebih tinggi, membantu dolar, lantaran pasar mengantisipasi Federal Reserve memperketat kebijakan moneternya lebih cepat dari perkiraan sebelumnya.
Namun, untuk saat ini, sebagian besar trader tampaknya siap untuk menerima pernyataan Federal Reserve bahwa pengurangan stimulus tidak akan menjadi agendanya dalam waktu dekat.
Adapun, naik 0,27% ke 1,3923 pukul 15.13 WIB usai Bank of England memperlambat laju program pembelian obligasi pada pertemuan Kamis.
Ketidakpastian politik membatasi keuntungan sterling saat Skotlandia menggelar pemungutan suara yang berpotensi memicu perselisihan antara Partai Nasional Skotlandia dan Perdana Menteri Boris Johnson atas pemungutan suara kemerdekaan lainnya.
“Apapun hasilnya, sebagian besar tidak mengharapkan pemungutan suara segera setelah kemerdekaan. Mengingat referendum kedua (jika terjadi) kemungkinan beberapa tahun lagi, ada kebutuhan terbatas atas premi risiko untuk dihargai dalam sterling,” kata analis di ING dalam catatan.
Selain itu, naik tipis 0,03% di 6,4615 setelah data perdagangan untuk April dirilis lebih baik dari yang diharapkan. pun tumbuh sebesar 32,3% year-on-year dan tumbuh sebesar 43,1% year-on-year.
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Dolar AS Lanjut Melemah, Data Gaji April Jadi Fokus Pasar"
Post a Comment