Search

Dolar AS Makin Beranjak Naik Didorong Pergerakan Yield Obligasi

Dolar AS Makin Beranjak Naik Didorong Pergerakan Yield Obligasi

Oleh Peter Nurse

Investing.com - Amerika Serikat makin naik pada Jumat (28/05) petang dibantu oleh kenaikan imbal hasil obligasi AS menjelang rilis data utama inflasi.

Pada pukul 14.31 WIB, indeks dolar AS terus bergerak naik 0,17% ke 90,108 menurut data Investing.com.

turun tipis 0,07% ke 1,2184, naik tipis 0,09% di 109,90 dan melemah 0,25% di 0,7721. Dari Indonesia, rupiah terus melemah 0,21% di 14.315,0 per dolar AS sampai pukul 14.41 WIB.

Membantu greenback adalah laporan dari New York Times bahwa Presiden AS Joe Biden akan mengumumkan pada Jumat malam setempat anggaran dana senilai $6 triliun untuk tahun 2022 guna memastikan investasi dalam proyek infrastruktur, pendidikan dan perawatan kesehatan. Jika ini berhasil melewati Kongres AS yang terpecah, belanja federal akan mencapai tingkat tertingginya sejak Perang Dunia II.

Imbal hasil benchmark obligasi AS tenor masih naik 0,40% di 1,616 sampai pukul 14.29 WIB di tengah sentimen risiko pasokan utang untuk mendanai pengeluaran dapat memberikan dukungan untuk dolar.

Proposal anggaran itu datang saat pemulihan ekonomi AS tampaknya mendapatkan momentum. Pada hari Kamis, jumlah warga Amerika yang mengajukan untuk tunjangan pengangguran turun ke titik terendah pasca pandemi 406.000, menjelang pengumuman data pekerja untuk bulan Juni.

Kemudian, rilis pengukur inflasi utama Federal Reserve, pengeluaran konsumsi pribadi inti, pada 8:30 AM ET (1230 GMT) Jumat. Apabila pembacaan keluar tinggi maka kemungkinan akan memicu ekspektasi lebih lanjut dari pengetatan kebijakan.

Ekonom memperkirakan telah melonjak 2,9% tahun ke tahun di bulan April, jauh di atas target nominal Fed sebesar 2%, dibandingkan dengan kenaikan tahun ke tahun sebesar 1,8% sebulan sebelumnya.

Sedangkan, beranjak turun 0,15% ke 1,4184 pukul 14.39 WIB. Pergerakan pound terjadi setelah komentar dari pengambil kebijakan of England (BOE), yang mengisyaratkan kenaikan suku bunga yang lebih awal dari yang diharapkan oleh bank sentral .

Gertjan Vlieghe, anggota Komite Kebijakan Moneter BOE, Kamis malam setempat mengatakan bahwa bank sentral kemungkinan akan menaikkan suku bunga hingga tahun depan, dan kenaikan bisa datang lebih awal jika ekonomi rebound lebih cepat dari yang diharapkan.

“Mungkin perlu waktu hingga kuartal pertama tahun depan untuk memiliki pandangan yang jelas tentang pengangguran pasca-cuti panjang dan dinamika upah, sehingga kenaikan suku bunga bank bisa segera terjadi setelahnya, dengan jalur yang sedikit lebih curam daripada di kasus utama saya,” pungkas Vlieghe.

turun 0,13% di 6,3741 pukul 14.41 WIB di tengah meningkatnya ekspektasi mata uang tersebut dapat mencapai level yang terakhir terlihat sebelum devaluasi yang mengejutkan pada tahun 2015.

“Setiap tanda-tanda kekuatan independen Renminbi dapat memberi bobot pada anggapan bahwa PBOC menginginkan mata uangnya lebih kuat guna melindungi dari kenaikan harga komoditas impor. Ini akan menjadi bearish untuk dolar,” tulis analis ING dalam catatan.

Adblock test (Why?)



Bagikan Berita Ini

0 Response to "Dolar AS Makin Beranjak Naik Didorong Pergerakan Yield Obligasi"

Post a Comment

Powered by Blogger.