Investing.com - Amerika Serikat makin melemah pada Kamis (01/10) petang setelah hasil positif rilis data ekonomi di AS dan munculnya harapan baru stimulus fiskal AS mendorong keyakinan investor terhadap potensi pemulihan ekonomi sehingga lebih memilih mata uang berisiko daripada dolar safe haven.
Menteri AS Steven Mnuchin mengatakan kepada wartawan bahwa pembicaraan dengan Ketua DPR Nancy Pelosi "membuat banyak kemajuan" tentang undang-undang bantuan COVID-19 yang telah lama ditunggu-tunggu.
Menurut laporan yang dilansir Reuters Kamis (01/10) petang, Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin mengatakan bahwa perundingan dengan Ketua DPR AS Nancy Pelosi soal RUU dana bantuan covid-19 "menghasilkan banyak kemajuan".
Bersamaan dengan itu data tenaga kerja dan sektor manufaktur AS yang positif juga memberi tekanan bagi dolar AS karena investor berpaling ke aset berisiko.
Mnuchin kemudian mengatakan kepada Fox Business News bahwa ia tidak akan menerima paket bantuan yang diusulkan dari Partai Demokrat sebesar $2,2 triliun, tetapi mendekati angka $1,5 triliun. Ia juga menambahkan bahwa kesepakatan telah dicapai soal pembayaran langsung tunai kepada warga Amerika Serikat.
Pada saat yang sama, data pekerjaan menunjukkan pengusaha swasta AS meningkatkan perekrutan karyawan lebih besar dari perkiraan bulan lalu dan sektor manufaktur tumbuh lebih cepat daripada estimasi sebelumnya.
Data Cina pada hari Rabu juga mulai menunjukkan pemulihan ekonomi terbesar kedua di dunia itu.
Fusion Media or anyone involved with Fusion Media will not accept any liability for loss or damage as a result of reliance on the information including data, quotes, charts and buy/sell signals contained within this website. Please be fully informed regarding the risks and costs associated with trading the financial markets, it is one of the riskiest investment forms possible.
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Dolar Makin Melemah Pasca Pernyataan Menkeu AS soal Stimulus"
Post a Comment