Nilai tukar rupiah mendapat angin segar dari Negeri Tirai Bambu. Melesatnya pertumbuhan ekonomi dengan produk domestik bruto (PDB) yang tumbuh 4,9% pada Juli-September menjadi faktor penguatan rupiah di hadapan banyak mata uang pada Senin, 19 Oktober 2020.Â
Baca Juga: Hufft... Tiga Hari Berturut-Turut Harga Antam (JK:) Gak Gerak!
Dilansir dari RTI, rupiah menekan dolar AS hingga ke level terdalam di angka Rp14.664 pada Senin pagi. Sampai dengan pukul 09.58 WIB, rupiah bergerak dengan apresiasi 0,19% ke level Rp14.672 per dolar AS.Â
Baca Juga: Tekornya Gak Ada Obat! Nyungsep di Asia, Nyungsep Pula di Dunia!
Bukan cuma Dolar AS, dua mata uang pun ikut tunduk terhadap rupiah, yakni poundsterling (0,06%) dan euro (0,24%). Rupiah juga menghijau di hadapan dolar , yakni sebesar 0,02%.Â
Sementara itu, di jajaran di Asia, rupiah menjadi mata uang terbaik kedua setelah dolar Taiwan (-0,61%). Dengan kata lain, rupiah terapresiasi terhadap baht (0,40%), ringgit (0,25%), dolar (0,21%), yen (0,18%), yuan (0,18%), won (0,16%), dan dolar (0,08%).Â
Penulis/Editor: Lestari Ningsih
Foto: Aprillio Akbar
Fusion Media or anyone involved with Fusion Media will not accept any liability for loss or damage as a result of reliance on the information including data, quotes, charts and buy/sell signals contained within this website. Please be fully informed regarding the risks and costs associated with trading the financial markets, it is one of the riskiest investment forms possible.
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Dari Asia ke Eropa, Nilai Tukar Rupiah Menguat di Mana-Mana!"
Post a Comment