Investing.com - makin menguat terhadap dolar Amerika Serikat hingga penutupan perdagangan Rabu (21/10) petang. Penguatan rupiah muncul akibat sentimen harapan stimulus di Amerika mendorong pergerakan investor beralih ke aset berisiko ketimbang safe haven.
Rupiah berakhir naik 0,12% di $14.632,5 per dolar AS menurut data Investing.com sampai pukul 14.59 WIB. Dilaporkan Vibiznews Rabu (21/10), untuk hari ini perdagangan rupiah vs dolar dibuka menguat ke Rp 14.635, kemudian bergerak lemah ke Rp14.660, dan terakhir sore ini WIB terpantau di posisi Rp 14.632.
Menguatnya rupiah terjadi sementara dolar bergerak turun di pasar uang setelah terkoreksi 3 hari; tertekan oleh harapan baru akan disepakatinya paket stimulus fiskal sebelum pilpres AS.
Analis melihat dolar AS terhadap rupiah hari ini melemah, dengan dolar di pasar Eropa turun di hari keempatnya. Rupiah terhadap dolar seminggu ini terlihat akan berada dalam rentang antara Rp 14.605 – Rp 14.907.
Lebih lanjut pelemahan dolar pada Rabu (21/10) petang ini terjadi setelah isyarat dari Presiden AS Donald Trump mendorong harapan atas paket stimulus fiskal sehingga membuat trader memilih berspekulasi masuk ke aset mata uang berisiko.
Indeks dolar AS kian turun 0,27% di 92,797 menurut data Investing.com pukul 16.19 WIB.
Mengutip Reuters Rabu (21/10) petang, Trump pada hari Selasa mengatakan ia bersedia menerima RUU bantuan stimulus, meskipun mendapat penolakan dari partainya sendiri. Komentar tersebut mendorong pergerakan mata uang berisiko.
Fusion Media or anyone involved with Fusion Media will not accept any liability for loss or damage as a result of reliance on the information including data, quotes, charts and buy/sell signals contained within this website. Please be fully informed regarding the risks and costs associated with trading the financial markets, it is one of the riskiest investment forms possible.
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Rupiah Makin Menguat, Dolar AS Turun Pasca Pernyataan Trump soal Stimulus"
Post a Comment