Investing.com - Amerika Serikat beranjak melemah pada Rabu (21/10) pagi seiring bangkitnya optimisme investor terhadap prospek paket stimulus AS dapat terwujud sebelum pemilihan presiden AS mendorong kenaikan mata uang aset berisiko.
Indeks dolar AS turun 0,12% ke 92,938 menurut data Investing.com pukul 09.14 WIB. naik 0,18% di 1,1842 dan menguat 0,22% ke 1,2973. Adapun turun 0,09% di 105,40.
Sedangkan rupiah bergerak stabil di level 14.650 terhadap dolar AS sampai pukul 09.05 WIB.
Dikutip dari Reuters Rabu (21/10), Gedung Putih dan Partai Demokrat AS telah mendekati kesepakatan paket bantuan virus lanjutan kala Presiden AS Donald Trump mengatakan ia bersedia menerima ajuan RUU meskipun mendapat penolakan dari partainya sendiri.
"Saya ingin melakukannya lebih besar dari Demokrat," kata Trump dalam wawancara dengan Fox News, Selasa. Ketua DPR AS dan anggota Partai Demokrat AS Nancy Pelosi, ketika ditanya apakah kesepakatan bisa dicapai minggu depan, mengatakan kepada awak media: “Saya harap begitu. Itu rencananya."
Stimulus dianggap sebagai beban jangka pendek bagi dolar karena dana belanja tersebut akan mendukung perekonomian Amerika Serikat dan meningkatkan sentimen pasar sehingga mendorong minat investor terhadap aset yang lebih berisiko.
Federal Reserve AS akan merilis survei ekonomi "Beige Book" pada pukul 1800 GMT.
Fusion Media or anyone involved with Fusion Media will not accept any liability for loss or damage as a result of reliance on the information including data, quotes, charts and buy/sell signals contained within this website. Please be fully informed regarding the risks and costs associated with trading the financial markets, it is one of the riskiest investment forms possible.
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Dolar AS Melemah Dipicu Ekspektasi Stimulus sebelum Pilpres November"
Post a Comment