Investing.com - Amerika Serikat beranjak naik terhadap sejumlah mata uang pada Rabu (07/10) pagi setelah Presiden AS Donald Trump tiba-tiba membatalkan perundingan stimulus ekonomi dengan Partai Demokrat sehingga mendorong aksi penghindaran risiko.
Indeks dolar AS menguat 0,17% di 93,903 menurut data Investing.com pukul 09.14 WIB. turun tipis 0,01% di 1,1733 dan naik tipis 0,04% ke 1,2883. menguat 0,05% di 105,68.
Adapun rupiah melemah 0,24% di 14.745,0 per dolar AS sampai pukul 09.14 WIB.
Mengutip Reuters Rabu (0710) pagi, pergerakan pasar mata uang baru saja tenang setelah Trump kembali ke Gedung Putih dari rumah sakit, di mana ia mendapat perawatan karena terinfeksi covid-19.
Keputusan mengejutkan Trump untuk membatalkan perundingan stimulus hingga setelah pemilihan presiden 3 November menambah risiko penurunan ekonomi AS yang sudah goyah dan kemungkinan akan mendorong arus masuk ke safe haven dolar.
Tanpa stimulus tambahan, ekonomi AS akan melambat dan ekonomi global turut melambat.
Menyoroti bahaya tersebut, Ketua Federal Reserve AS Jerome Powell pada hari Selasa mengingatkan bahwa ekonomi AS dapat terus menurun jika virus tidak dikendalikan efektif dan meminta lebih banyak bantuan ekonomi.
Trader juga akan mengamati risalah dari pertemuan terbaru Fed dan komentar beberapa anggota Fed untuk mencari sinyal lanjutan tentang bagaimana bank sentral memandang prospek ekonomi ke depan.
Fusion Media or anyone involved with Fusion Media will not accept any liability for loss or damage as a result of reliance on the information including data, quotes, charts and buy/sell signals contained within this website. Please be fully informed regarding the risks and costs associated with trading the financial markets, it is one of the riskiest investment forms possible.
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Dolar AS Menguat Dipicu Keraguan Pertumbuhan Ekonomi"
Post a Comment