Search

Rupiah & Dolar AS Kian Melemah, Pound Naik Didorong Sentimen Brexit

© Reuters.  © Reuters.

Investing.com - berakhir sedikit melemah terhadap dolar Amerika Serikat pada penutupan perdagangan akhir pekan Jumat (09/10) petang. Meski rupiah melemah, dolar AS pun makin turun terhadap sejumlah mata uang di tengah situasi politik pilpres AS.

Rupiah ditutup turun 0,10% di 14.700,0 per dolar AS menurut data Investing.com hingga pukul 14.59 WIB. Berdasar laporan Vibiznews Jumat (09/10), untuk hari ini perdagangan rupiah vs dollar dibuka menguat ke Rp 14.680, kemudian bergerak lemah ke Rp14.709, dan terakhir sore ini WIB terpantau di posisi Rp 14.700. 

Menguatnya rupiah terjadi sementara dollar turun di pasar uang setelah terkoreksi 2 hari; tertekan di tengah ekspektasi pasar akan segera disepakatinya paket stimulus fiskal AS yang memicu permintaan mata uang komoditas.

Adapun dolar AS kian melemah pada Jumat (09/10) petang di tengah meningkatnya spekulasi investor bahwa Joe Biden akan memenangkan kursi kepresidenan AS dan menawarkan stimulus fiskal setelah pemilihan presiden AS.

Indeks dolar AS kian turun 0,30% di 93,368 pukul 16.07 WIB menurut data Investing.com.

Mengutip Reuters Jumat (09/10) petang, beberapa bank di Wall Street memperkirakan ada beberapa jenis paket stimulus yang akan diajukan tidak peduli calon presiden mana pun yang menang, tetapi juga menyebutkan jika Joe Biden dari Partai Demokrat AS juga merebut kembali kendali Senat AS, kemungkinan akan menghasilkan gelontoran dana yang lebih besar. UBS Asset Management, misalnya, memprediksi 75% kemungkinan menang untuk Biden.

Polling Reuters/IPSOS minggu ini menempatkan Biden, anggota Partai Demokrat AS, unggul tipis dari Presiden AS Donald Trump di lima negara bagian - Wisconsin, Pennsylvania, Michigan, Florida, dan Arizona - yang akan memainkan peran penting untuk menentukan hasil pemenang.

Sementara itu poundsterling beranjak naik terhadap dolar AS lantaran bertambahnya peluang Uni Eropa dan akan mencapai kesepakatan perdagangan pasca-Brexit. Namun, beberapa analis masih tidak yakin bahwa optimisme tersebut akan lama bertahan.

Pukul 16.11 WIB, naik tipis 0,09% di 1,2944.

Pekan ini menurut Poundsterlinglive.com Jumat (09/10), menteri senior kabinet Michael Gove memberitahukan kepada Komite Parlemen Inggris bahwa ekspektasinya terhadap kesepakatan sekarang berkisar sebesar 66% dan ini lebih besar dari peluang 33% pada awal September silam.

Disklaimer: Fusion Media would like to remind you that the data contained in this website is not necessarily real-time nor accurate. All CFDs (stocks, indexes, futures) and Forex prices are not provided by exchanges but rather by market makers, and so prices may not be accurate and may differ from the actual market price, meaning prices are indicative and not appropriate for trading purposes. Therefore Fusion Media doesn`t bear any responsibility for any trading losses you might incur as a result of using this data.

Fusion Media or anyone involved with Fusion Media will not accept any liability for loss or damage as a result of reliance on the information including data, quotes, charts and buy/sell signals contained within this website. Please be fully informed regarding the risks and costs associated with trading the financial markets, it is one of the riskiest investment forms possible.

Let's block ads! (Why?)



Bagikan Berita Ini

0 Response to "Rupiah & Dolar AS Kian Melemah, Pound Naik Didorong Sentimen Brexit"

Post a Comment

Powered by Blogger.