Investing.com - Amerika Serikat melemah pada Jumat (09/10) pagi di tengah harapan prospek stimulus bantuan virus di AS mendukung sentimen investor dan mata uang berisiko.
Indeks dolar AS turun 0,12% di 93,507 menurut data Investing.com pukul 08.54 WIB. menguat 0,13% di 1,1773 dan naik 0,17% ke 1,2955. turun 0,16% ke 105,85.
Adapun rupiah dibuka stagnan di level 14.685,0 per dolar AS pukul 09.02 WIB.
Mengutip Reuters Jumat (09/10) pagi, pembahasan rencana bantuan covid-19 telah dilanjutkan antara Ketua DPR AS Nancy Pelosi dan Menteri AS Steven Mnuchin, dua hari setelah Presiden AS Donald Trump mengakhirinya. Kemajuan terbatas tersebut memperlemah dolar AS.
Prospek sentimen stimulus untuk merangsang pemulihan negara ekonomi terbesar dunia itu telah memberi tekanan jangka pendek untuk dolar AS dengan meningkatkan mood investor dan kesediaannya untuk membeli aset yang lebih berisiko seperti saham-saham dan mata uang terkait komoditas.
Investor juga mempertimbangkan peningkatan peluang Joe Biden menjadi presiden lantaran potensi kemungkinan gelontoran dana stimulus yang banyak pasalnya Partai Demokrat AS mendesak paket anggaran belanja lebih besar dari Demokrat.
"Pelaku pasar berspekulasi dengan gagasan putaran baru stimulus fiskal AS akan tiba, ketidakpastian masih akan terjadi sebelum pemilihan presiden dan seberapa besar akan berpengaruh," kata Rodrigo Catril, ahli strategi FX senior di National di Sydney.
"Kepercayaan investor bertambah bahwa Biden akan memenangkan pemilihan presiden dengan selisih jelas, mengurangi risiko Trump mempersoalkan hasil tersebut." tambahnya.
Fusion Media or anyone involved with Fusion Media will not accept any liability for loss or damage as a result of reliance on the information including data, quotes, charts and buy/sell signals contained within this website. Please be fully informed regarding the risks and costs associated with trading the financial markets, it is one of the riskiest investment forms possible.
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Dolar AS Melemah Ditengah Harapan Berlanjutnya Pembahasan Stimulus"
Post a Comment