Dolar AS Lanjut Naik, Pasar Fokus ke Rilis Data CPI Mei

Oleh Peter Nurse

Investing.com -- Amerika Serikat lanjut bergerak naik pada Senin (07/06) petang setelah pengumuman data gaji pekerja di AS yang lebih lemah dari perkiraan dan trader kini mengalihkan perhatiannya kepada angka inflasi minggu ini.

Pada pukul 13.50 WIB, terus naik 0,12% di 90,240 menurut data Investing.com.

turun tipis 0,08% di 1,2155, naik tipis 0,01% di 109,50, melemah 0,22% di 1,4123, dan stagnan di 0,7738.

Adapun rupiah masih beranjak naik 0,11% ke 14.275,0 per dolar AS hingga pukul 14.01 WIB.

Rilis AS pada hari Jumat menunjukkan peningkatan sebanyak 559.000 bulan lalu setelah direvisi naik 278.000 pada bulan April, sedikit di bawah ekspektasi 650.000.

Saat ini data tersebut masih menunjukkan pemulihan yang kuat di pasar tenaga kerja AS, fakta bahwa angka yang tidak mencapai ekspektasi kemungkinan akan mengurangi tekanan pada Federal Reserve untuk mengendalikan kebijakan moneter ultra-longgarnya sehingga hal tersebut bisa memberikan bank sentral alasan untuk menunda perdebatan soal kebijakan tapering sedikit lebih lama.

Perhatian sekarang akan beralih kepada komponen kedua dari mandat ganda Fed yaitu hari Kamis salah satu bagian data ekonomi utama terakhir menjelang pertemuan Fed berikutnya pada 15-16 Juni.

Ekspektasi semakin tinggi bahwa inflasi akan terus menekan lebih tinggi, di mana angka CPI Mei diperkirakan akan naik menjadi 4,7% pada tahun ini, lompatan jauh lebih tinggi dari kejutan data sebesar 4,2% di bulan April.

"Nasib EURUSD akan sangat bergantung pada bagaimana Fed bereaksi terhadap inflasi musim panas karena dapat dengan mudah melemahkan USD jika Fed membiarkan suku bunga riil USD turun lebih jauh," kata analis di Nordea dalam catatan.

juga dijadwalkan bertemu pada hari Kamis untuk memutuskan apakah akan menyesuaikan laju program pembelian obligasi, dan juga merilis perkiraan pertumbuhan terbaru untuk tahun 2021 dan 2022.

“Saat Dewan Pengatur tetap terbagi, mayoritas kemungkinan akan mendukung keputusan untuk terus membeli obligasi mendekati kecepatan saat ini, karena pemulihan belum dalam pijakan yang kokoh,” tambah Nordea.

Sedangkan, naik 0,10% ke 6,4011 pukul 14.04 WIB setelah rilis data perdagangan bulan Mei. Datanya menunjukkan Cina tumbuh pada laju tercepat dalam satu dekade, didorong oleh lonjakan harga komoditas baru-baru ini, tetapi pertumbuhan lebih rendah dari ekspektasi pada bulan yang sama.

Selama akhir pekan, Perwakilan AS Katherine Tai mengatakan bahwa hubungan perdagangan antara dua ekonomi terbesar di dunia memiliki “ketidakseimbangan yang signifikan” dan pemerintahan Biden berkomitmen untuk menyeimbangkannya.

Disklaimer: Fusion Media would like to remind you that the data contained in this website is not necessarily real-time nor accurate. All CFDs (stocks, indexes, futures) and Forex prices are not provided by exchanges but rather by market makers, and so prices may not be accurate and may differ from the actual market price, meaning prices are indicative and not appropriate for trading purposes. Therefore Fusion Media doesn`t bear any responsibility for any trading losses you might incur as a result of using this data.

Fusion Media or anyone involved with Fusion Media will not accept any liability for loss or damage as a result of reliance on the information including data, quotes, charts and buy/sell signals contained within this website. Please be fully informed regarding the risks and costs associated with trading the financial markets, it is one of the riskiest investment forms possible.

Adblock test (Why?)

Bagikan Berita Ini