Oleh Gina Lee
Investing.com - Dolar Amerika Serikat lanjut melemah tipis pada Rabu (16/06) petang di Asia tetapi tetap mendekati level tertinggi satu bulan sebelum diterbitkannya .
turun 0,01% di 0,090,493 pukul 13.20 WIB.
Pasangan naik tipis 0,03% di 110,11. Yen tetap mendekati level terendah dua bulan terhadap dolar yang dicapai pada awal bulan dan investor kini menunggu pada hari Jumat.
Data perdagangan Mei mengecewakan. tumbuh 49,6% tahun ke tahun dan menyusut menjadi JPY187,1 miliar. Namun, tumbuh lebih baik dari perkiraan 27,9% tahun ke tahun.
Di Indonesia, rupiah masih bergerak melemah 0,23% ke 14.252,5 per dolar AS hingga pukul 13.38 WIB.
Pasangan naik tipis 0,08% di 0,7692 dan naik 0,29% ke 0,7140 menurut data Investing.com pukul 13.28 WIB.
Pasangan turun tipis 0,08% ke 6,4004. Data ekonomi , termasuk dan , akan dirilis hari ini.
Pasangan naik tipis 0,05% di 1,4088. mencapai level terendah satu bulan di $1,4035 selama sesi sebelumnya meskipun rilis data ketenagakerjaan yang lebih baik dari perkiraan, termasuk April.
Namun, penyebaran cepat varian Delta COVID-19 yang sangat menular yang memaksa Perdana Menteri Boris Johnson menunda rencananya untuk mencabut tindakan penguncian selama tiga minggu, tetap menjadi risiko besar.
Data ekonomi AS yang dirilis pada hari Kamis mengatakan berkontraksi lebih besar dari perkiraan 0,7% bulan ke bulan di bulan Mei. Indeks harga produsen tumbuh lebih baik dari perkiraan masing-masing 0,8% dan 6,6% di bulan Mei.
Sementara itu, produksi industri untuk bulan Mei tumbuh lebih baik dari perkiraan 0,8% tetapi sedikit melambat ke pertumbuhan 16,37% .
The Fed diharapkan untuk mengakui percakapan pertama tentang kapan dan seberapa cepat untuk memulai pengurangan aset ketika mengumumkan keputusan kebijakannya dini hari nanti.
Beberapa investor bersikukuh bahwa The Fed akan menahan diri memberi petunjuk awal dalam menegaskan pengurangan untuk waktu dekat.
"The Fed telah mengatakan mereka akan bereaksi terhadap data... dan mereka telah mengatakan mereka ingin melihat kondisi inflasi yang diperpanjang sebelum mereka membuat komitmen untuk pengurangan atau kenaikan," Manajer cabang State Street Bank di Tokyo Bart Wakabayashi mengatakan kepada Reuters.
Namun, dolar dapat menguat jika ada petunjuk bahwa Fed akan mendorong penurunan aset atau mulai membahas kenaikan suku bunga lebih cepat dari yang diharapkan. "Saya pikir mereka akan tetap berpegang pada tagline yang sama, dan mungkin akan berakhir menjadi non-event," tambah Wakabayashi.
Investor lain menambahkan bahwa dolar bisa naik karena mata uang utama lainnya tampaknya kehilangan momentum.
"Kita harus mencatat bahwa dolar menguat sekarang bahkan ketika imbal hasil utang AS telah turun di bawah 1,5% ... pasar mata uang hari ini menunjukkan ada potensi tekanan yang kuat untuk mengangkat dolar, jika ada semacam kejutan dari The Fed," Kepala strategi FX SMBC Nikko Securities Nikko Makoto Noji mengatakan kepada Reuters.
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Dolar AS Melemah Tipis Jelang Pengumuman Kebijakan Moneter Fed"
Post a Comment