Search

Dolar AS Terus Menguat Pasca the Fed, BI Jaga Bunga Acuan Stabil 3,50% 

Dolar AS Terus Menguat Pasca the Fed, BI Jaga Bunga Acuan Stabil 3,50%  © Reuters.

Oleh Peter Nurse

Investing.com - Amerika Serikat kian bergerak naik pada Kamis (17/06) petang, naik ke level yang tidak terlihat selama sekitar dua bulan setelah Federal Reserve mengejutkan pasar dengan perubahan nada kebijakan hawkish dengan memajukan jadwal untuk menaikkan suku bunga ke tahun 2023.

Pada pukul 15.59 WIB, {{8827|Indeks dolar AS} terus naik 0,50% ke 91,662 menurut data Investing.com.

turun tipis 0,03% di 110,66 melemah 0,38% di 1,1949, turun tipis 0,06% di 1,3979 dan sedikit turun 0,10% ke 0,7603.

Adapun rupiah berakhir melemah 0,84% ke 14.355,0 per dolar AS hingga pukul 14.57 WIB.

Di Indonesia, Rapat Dewan Gubernur (RDG) Indonesia (BI) pada 16-17 Juni 2021 memutuskan untuk mempertahankan BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) sebesar 3,50%, suku bunga Deposit Facility sebesar 2,75%, dan suku bunga Lending Facility sebesar 4,25% mengutip laporan Warta Ekonomi pada Kamis (17/06).

Federal Reserve AS mengakhiri pertemuan kebijakan dua hari terakhirnya pada Rabu setempat, dan tidak mengejutkan siapa pun dengan mempertahankan tingkat suku bunga yang ada saat ini dan pembelian obligasi bulanan.

Namun, kejutan datang ketika proyeksi baru melihat 11 dari 18 para pengambil kebijakan bank sentral itu merencanakan dua kenaikan suku bunga sebesar 25 basis poin pada tahun 2023, setahun lebih awal dari yang diharapkan, dan perubahan besar dari pertemuan sebelumnya ketika tidak ada pejabat ini yang melihat untuk kenaikan suku bunga selama tahun itu.

Dengan inflasi yang melonjak dan ekonomi pulih dengan cepat dari tekanan yang ditimbulkan oleh pandemi, pasar mengharapkan The Fed untuk membahas jadwal untuk mengurangi program pembelian obligasi besar-besaran. Tapi pandangan hawkish ini mengejutkan.

Imbal hasil obligasi AS tenor masih beranjak naik 0,08% di 1,570 sampai pukul 16.09 WIB.

"Dengan apa yang disebut 'pasar terpintar' di dunia mengharapkan kenaikan suku bunga yang lebih cepat dan lebih agresif, dampak dari pertemuan Fed ini dapat terus mendorong semua pasar di hari-hari dan minggu-minggu mendatang," tandas Matthew Weller, Kepala Global Riset Pasar di GAIN Capital.

Satu-satunya mata uang utama yang menahan kenaikan dolar adalah dolar Selandia Baru, dengan naik 0,09% di 0,7055 pukul 16.13 WIB setelah produk domestik bruto negara itu melonjak 1,6% pada kuartal pertama dari kuartal sebelumnya.

Ini jauh lebih besar dari perkiraan kenaikan 0,5%, karena pasar properti yang sedang booming membantu perekonomian mengatasi sektor pariwisata yang ambruk akibat ditutupnya perbatasan negara.

Sedangkan, naik tipis 0,02% di 5,0556 menyusul keputusan hari Rabu oleh untuk menaikkan suku bunga acuan sebesar 75 basis poin menjadi 4,25%, seperti yang diproyeksi sebelumnya dalam perjuangan untuk mengatasi inflasi yang merajalela.

Rapat-rapat bank sentral ini berlanjut mulai pertemuan , dan Kamis malam untuk memutuskan kebijakan moneter.

SNB kemungkinan akan mempertahankan suku bunga acuannya di -0,75%, level terendah secara global, dengan inflasi tidak menjadi masalah, sementara bank sentral Norwegia kemungkinan akan mempertahankan suku bunga depositonya di nol, tetapi bisa mengisyaratkan kenaikan suku bunga akan datang seiring output negara Nordik itu mendekati tingkat pra-pandemi. Keputusan yang tidak berubah juga diharapkan datang dari Turki.

Adblock test (Why?)



Bagikan Berita Ini

0 Response to "Dolar AS Terus Menguat Pasca the Fed, BI Jaga Bunga Acuan Stabil 3,50% "

Post a Comment

Powered by Blogger.