Oleh Gina Lee
Investing.com - Amerika Serikat beranjak naik pada Senin (21/06) petang di Asia, bertahan di dekat level tertinggi multi bulan. Investor terus mempertimbangkan efek dari yang mengejutkan pasar selama minggu lalu.
naik tipis 0,01% di 92,218 pukul 13.16 WIB menurut data Investing.com. Indeks naik 1,9% selama minggu sebelumnya dalam kenaikan terbesar sejak Maret 2020.
Pasangan turun 0,32% menjadi 109,84. terus naik 0,33% ke 0,7502 dan naik 0,49% ke 0,6967.
Di Indonesia, rupiah naik 0,33% di 14.417,5 per dolar AS hingga pukul 13.38 WIB.
Pasangan naik 0,17% di 6,4637 pukul 13.19 WIB. Sedangkan naik tipis 0,04% di 1,3814.
naik 0,11% ke 1,1873 setelah mencapai level terendah dua setengah bulan di $1,1847 pada hari Jumat.
Keputusan terbaru The Fed, yang dirilis selama minggu lalu, mengisyaratkan bahwa kenaikan suku bunga dan pengurangan aset dapat dimulai lebih cepat dari yang diharapkan. Dari 18 orang dewan kebijakan Fed, 13 memperkirakan suku bunga akan naik pada 2023 dibandingkan 6 orang sebelumnya.
"Seperti banyak orang, saya memperkirakan retracement Fibonacci 61,8 dalam indeks dolar bertahan sesaat ... dan setidaknya melihat beberapa konsolidasi," kepala riset Pepperstone Markets Ltd Chris Weston mengatakan kepada Reuters.
"Itu tidak terjadi, dan tampaknya hambatan teknikal sangat kecil artinya ketika jenis peristiwa pemosisian ulang ini terjadi," tambahnya.
Juga memukul minat risiko investor adalah komentar dari Presiden Federal Reserve St. Louis James Bullard pada hari Jumat yang mengatakan pergeseran Fed menuju pengurangan aset yang lebih cepat adalah respons "alami" terhadap pemulihan ekonomi baru-baru ini dari COVID-19 serta inflasi bergerak lebih cepat dari yang diperkirakan.
"Dot plot terbaru The Fed adalah kejutan yang berarti. Dalam skenario di mana pasar terus menggerakkan harga Fed ke arah yang hawkish, kita bisa membayangkan euro/dolar jatuh tambahan 2% jika suku bunga tetap tidak berubah," analis Goldman Sachs (NYSE). :) menyampaikan dalam catatan.
Tetapi catatan itu juga mengatakan penguatan dolar yang berkelanjutan juga tidak diperkirakan, karena bank sentral lainnya perlu mempertimbangkan normalisasi kebijakan seiring pulihnya ekonomi dari COVID-19.
Presiden Fed Dallas Robert Kaplan dan Presiden Fed New York John Williams juga akan menyampaikan pandangan sepanjang minggu ini.
Sementara itu, People’s of (PBOC) mempertahankan stabil di 3,85% sebelumnya dan (BOE) akan memberikan keputusan kebijakannya sendiri pada hari Kamis. Presiden Bank Sentral Eropa (ECB) juga akan berpidato di hadapan Parlemen Eropa di kemudian hari.
Fusion Media or anyone involved with Fusion Media will not accept any liability for loss or damage as a result of reliance on the information including data, quotes, charts and buy/sell signals contained within this website. Please be fully informed regarding the risks and costs associated with trading the financial markets, it is one of the riskiest investment forms possible.
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Dolar AS Masih Naik, Efek Keputusan Fed Berlanjut"
Post a Comment