Oleh Peter Nurse
Investing.com -- Amerika Serikat terus beranjak turun pada Selasa (15/06) petang dari level tertinggi multi-minggu menjelang pertemuan terkini dua hari Federal Reserve.
Pada pukul 13.57 WIB, terus turun 0,08% di 90,418 menurut data Investing.com.
naik sedikit 0,04% di 110,10, turun tipis 0,01% di 1,4111 dan naik 0,1 % ke 1,2127 pukul 14.00 WIB. Adapun turun tipis 0,09% di 0,7704 usai Reserve of merilis risalah dari pertemuan terakhir sebelumnya.
Adapun rupiah terus melemah 0,32% ke 14.245,0 per dolar AS hingga pukul 14.17 WIB.
Federal Reserve AS memulai dua hari terakhir pada hari Selasa dengan latar belakang inflasi yang meningkat tajam karena ekonomi negara itu berusaha meraih pemulihan yang solid seiring dibuka kembali secara bertahap.
Pejabat Fed, yang dipimpin oleh Ketua Jerome Powell, telah bersikeras bahwa tekanan inflasi ini akan bersifat sementara dan pengaturan moneter yang sangat longgar akan tetap berlaku untuk beberapa waktu mendatang. Namun, dengan posisi yang sangat sarat berlawanan terhadap dolar, trader waspada terhadap setiap perubahan nada dengan potensi diskusi tentang pengurangan pembelian obligasi.
“Pertemuan Fed adalah peristiwa besar terakhir sebelum periode musim panas dan kemungkinan akan mengatur nada pasar untuk beberapa minggu mendatang. Kami berharap kehati-hatian akan menang dan dolar pada akhirnya mungkin kehilangan beberapa dukungan," sebut analis di ING dalam catatan riset.
Menjelang pernyataan Fed dan konferensi pers pada hari Rabu, pasar akan mengamati data dan AS untuk bulan Mei serta {{ecl-323| |Survei manufaktur NY Empire State}} nanti pada hari Selasa di mana para pejabat Fed akan menggunakan angka-angka ini untuk membantu memandu keputusan mereka.
Hampir 60% ekonom dalam jajak pendapat Reuters mengharapkan pengumuman pengurangan pembelian aset (tapering) pada kuartal berikutnya.
Sementara, menguat 1,06% di 8,5481 pukul 14.04 WIB setelah Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan sikap negaranya tetap tidak berubah pada sistem pertahanan rudal S-400 yang dibeli dari Rusia.
Pernyataan itu, yang diketahui langsung setelah Erdogan bertemu dengan Presiden AS Joe Biden di sela-sela KTT NATO di Brussels pada hari Senin, memupuskan harapan terobosan atas masalah utama yang membuat hubungan kedua negara tegang.
Fusion Media or anyone involved with Fusion Media will not accept any liability for loss or damage as a result of reliance on the information including data, quotes, charts and buy/sell signals contained within this website. Please be fully informed regarding the risks and costs associated with trading the financial markets, it is one of the riskiest investment forms possible.
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Dolar AS Beranjak Turun Tipis, Rapat the Fed Batasi Volatilitas"
Post a Comment