Oleh Peter Nurse
Investing.com - Amerika Serikat bergerak turun pada Senin (28/06) petang setelah pengumuman data inflasi dan pasar bersiap untuk mengamati rilis angka gaji utama minggu ini.
Pada pukul 13.42 WIB, indeks dolar AS turun 0,06% di 91,793 menurut data Investing.com.
turun tipis 0,09% ke 110,68, turun 0,02% di 1,1931, menguat 0,23% ke 1,3910 dan naik 0,07% di 0,7592.
Sedangkan rupiah makin beranjak turun 0,36% di 14.472,5 per dolar AS hingga pukul 13.46 WIB.
Dolar AS mendapat tekanan awal pada hari Jumat setelah rilis pengukur inflasi favorit Federal Reserve, . Angkanya meningkat sebesar 0,5% di bulan Mei, jauh dari ekspektasi untuk kenaikan 0,6%, yang meyakinkan beberapa orang bahwa inflasi tidak lepas kendali.
Meski begitu, angka sebesar 3,4%, lompatan terbesar sejak 1992, dan gagal sepenuhnya memadamkan kekhawatiran bahwa Federal Reserve akan dipaksa untuk menormalkan kebijakan moneter lebih cepat daripada ekspektasi saat ini.
Menambahkan dukungan ke greenback adalah komentar Presiden Federal Reserve Boston Eric Rosengren pada hari Jumat, yang menyarankan bank sentral dapat mempertimbangkan kenaikan suku bunga segera pada akhir 2022 karena pasar tenaga kerja mencapai pekerjaan penuh.
Dengan pemikiran ini, hari Jumat akan menjadi fokus utama pasar minggu ini dan ekonom memperkirakan peningkatan 675.000 pekerjaan.
Selain itu, di tengah kekhawatiran atas ketidakcocokan keterampilan dan peluang di pasar tenaga kerja tetap di benak investor, pasar juga akan melihat bagian lain dari laporan pasar tenaga kerja, termasuk pertumbuhan upah dan partisipasi angkatan kerja.
"Gaji pekerja non pertanian mengecewakan selama dua bulan terakhir sementara pendapatan rata-rata per jam mengejutkan secara positif," analis di Nordea menyampaikan dalam catatan. “Kejutan ini kemungkinan mencerminkan kendala pasokan yang berkaitan dengan penutupan sekolah serta bonus tunjangan pengangguran yang sering kali membuat lebih baik tinggal di rumah daripada mencari pekerjaan.”
Minggu ini juga termasuk dan sejumlah penampilan oleh beberapa pejabat Fed akan menjadi sorotan mulai Presiden Fed New York John Williams, Presiden Fed Philadelphia Patrick Harker, Presiden Fed Atlanta Raphael Bostic, Presiden Fed Richmond Thomas Barkin dan Wakil Ketua Fed Randal Quarles.
Fusion Media or anyone involved with Fusion Media will not accept any liability for loss or damage as a result of reliance on the information including data, quotes, charts and buy/sell signals contained within this website. Please be fully informed regarding the risks and costs associated with trading the financial markets, it is one of the riskiest investment forms possible.
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Dolar AS Lanjut Turun, Data Gaji Pekerja Jadi Fokus Pekan Ini"
Post a Comment