Dolar AS Masih Bergerak Naik Sebelum Pengumuman Fed & Pidato Powell

Oleh Peter Nurse

Investing.com - Amerika Serikat masih beranjak naik pada Rabu (28/04) petang, mencoba untuk memperpanjang pemulihan dari posisi terendah dua bulan menjelang keputusan kebijakan terbaru Federal Reserve.

Pada pukul 14.57 WIB, indeks dolar AS naik 0,14% ke 91,015 menurut data Investing.com dan menjauh dari level terendah Senin di 90,679, level terendah sejak 3 Maret.

turun 0,14% di 1,2073, melemah 0,26% di 1,3876, naik 0,31% di 109,02, memperpanjang pemulihan dari titik terendah tujuh minggu di 107,48 yang dicapai minggu lalu dan yen melemah karena pemulihan ekonomi terhambat oleh tindakan pembatasan di wilayah prefektur terpadatnya.

turun 0,28% ke 0,7742 pukul 15.02 WIB setelah data , yang dirilis sebelumnya, tak mampu mencapai estimasi perkiraan, naik 0,6% kuartal ke kuartal dan 1,1% tahun ke tahun masing-masing selama kuartal I tahun 2021.

Di Indonesia, rupiah makin naik 0,14% ke 14.500,0 per dolar AS sampai pukul 14.59 WIB.

Penurunan dolar baru-baru ini mayoritas didasarkan pada pasar yang mulai yakin bahwa Federal Reserve akan melihat melalui kenaikan inflasi dan menunda pengetatan kebijakan di masa depan bahkan ketika ekonomi AS pulih dengan cepat.

Dengan pemikiran ini, perhatian sekarang tertuju pada kesimpulan dua hari Federal Reserve pada Rabu setempat, dan khususnya komentar yang menyertai dari Ketua Fed Jerome Powell dan bank sentral AS tersebut diharapkan akan mempertahankan pengaturan kebijakannya.

"Kami tidak mengharapkan adanya perubahan besar pada komunikasi Fed hingga akhir Q3 sebagai kasus dasar, ketika kami mungkin melihat semacam petunjuk penurunan pembelian aset - sesuatu yang kami perkirakan akan dimulai pada awal 2022," kata analis di ABN Amro dalam catatan.

Analis di Nordea setuju bahwa pertemuan ini terlalu dini bagi bank sentral untuk mulai berbicara tentang pelonggaran kembali pembelian asetnya, tetapi berpikir bahwa diskusi dapat dimulai lebih cepat dari yang diharapkan saat ini karena program vaksinasi negara berlanjut dengan kecepatan yang ketat.

“Risiko skenario penurunan dari Fed masih sangat rendah untuk pertemuan minggu ini,” sebut analis Nordea dalam catatan, “tetapi bisa mulai berlaku pada bulan Juni sejak [Presiden Fed St Louis James] Bullard misalnya mengisyaratkan Fed dapat terbuka untuk melakukan diskusi mengenai neraca setelah 75-80% populasi divaksinasi."

Jauh dari The Fed, pidato pertama Presiden AS Biden dalam sesi gabungan Kongres AS, juga Rabu nanti, akan menarik perhatian karena ia diharapkan akan mengumumkan rencana kenaikan pajaknya.

Laporan tentang rencana kenaikan pajaknya sempat mengganggu minat risiko pasar pada hari Jumat, tetapi kemungkinan ada reaksi yang lebih besar jika rencana tersebut menjadi lebih konkret.

Let's block ads! (Why?)