Search

Dolar AS Bergerak Naik Akhir Pekan, tapi akan Alami Penurunan Minggu Ini

Dolar AS Bergerak Naik Akhir Pekan, tapi akan Alami Penurunan Minggu Ini © Reuters.

Oleh Peter Nurse

Investing.com - Amerika Serikat bergerak naik pada Jumat (30/04) petang, tetapi tetap mendekati posisi terendah multi minggu dan akan mengalami kerugian empat minggu berturut-turut setelah Federal Reserve AS mempertahankan kebijakan moneter yang dovish bahkan ketika ekonomi memulai pemulihan.

Pada pukul 15.22 WIB, indeks dolar AS naik 0,15% ke 90,725 menurut data Investing.com dan masih diperdagangkan di sekitar level akhir Februari silam.

Indeks berada di jalur untuk mengakhiri minggu ini turun sebesar 0,12% dan untuk sebulan jatuh 2,6%. Penurunan beruntun empat minggu ini akan menjadi yang terpanjang sejak penurunan enam minggu hingga akhir Juli. Sebagian karena penguatan mata uang komoditas, di tengah melonjaknya harga produk industri dan pertanian. Kerugian terbesar dolar minggu ini terjadi terhadap dolar dan .

melemah 0,14% di 1,2101 pukul 15.24, dekat level tertinggi dua bulan di 1,2150 yang dicapai sesi sebelumnya. turun 0,17% ke 1,3916, melemah tipis 0,03% di 108,88, tidak jauh dari level tertinggi dua minggu di 109,22 dari hari Kamis. menguat tipis 0,06% di 0,7769.

Dari dalam negeri, rupiah ditutup stagnan di level 14.445,0 per dolar AS hingga pukul 14.58 WIB.

Pergerakan dolar ini dipengaruhi oleh keputusan Federal Reserve untuk tidak menerapkan kebijakan moneter yang sangat longgar meskipun mengakui telah terjadi perbaikan dalam kondisi ekonomi, seperti yang ditunjukkan tumbuhnya kuartal pertama sebesar 6,4%, yang dirilis pada Kamis kemarin.

“Dengan suku bunga riil AS sudah sangat negatif dan akan turun lebih jauh karena IHK AS naik tajam pada kuartal ini, ini kemungkinan menjadi negatif untuk USD, utamanya saat negara lain di dunia (yaitu ) bersiap untuk mengalami ekonomi rebound dalam beberapa bulan mendatang,” urai analis ING dalam catatan.

Bukti rebound yang akan datang di Eropa muncul dari rilis angka Prancis kuartal pertama Jumat, di mana output di negara ekonomi terbesar kedua kawasan euro itu tumbuh 0,4% dalam tiga bulan hingga Maret.

Sementara, naik tipis 0,01% di 6,4717 pukul 15.29 WIB kendati melaju lebih lambat dari perkiraan di bulan April dan Indeks Manajer Pembelian manufaktur negara itu dirilis sebesar 51,1, lebih rendah dari pembacaan 51.9 Maret.

Tetap di Asia, kian naik 0,50% di 1.113,22 setelah produksi industri turun sebesar 0,8% pada bulan Maret, di luar ekspektasi untuk kenaikan 0,1%.

Selain itu, naik 0,24% di 8,2300 setelah bank sentral Turki menaikkan perkiraan inflasi akhir tahun pada hari Kamis menjadi 12,2% dari 9,4%, dan gubernur barunya mengatakan kebijakan ketat akan dipertahankan sampai tekanan harga mengalami penurunan.

"Kala bank sentral Turki melihat tingkat inflasi mencapai puncaknya pada bulan April, lintasannya relatif optimis dibandingkan dengan ekspektasi pasar saat ini," tambah ING.

Let's block ads! (Why?)



Bagikan Berita Ini

0 Response to "Dolar AS Bergerak Naik Akhir Pekan, tapi akan Alami Penurunan Minggu Ini"

Post a Comment

Powered by Blogger.