Oleh Peter Nurse
Investing.com - Amerika Serikat makin bergerak turun pada Jumat (23/04) petang, bertahan pada kisaran sempit lantaran trader mengalihkan perhatiannya kepada pertemuan Federal Reserve minggu depan setelah berakhirnya pertemuan European Central (ECB).
Pada pukul 14.37 WIB, indeks dolar kian melemah 0,30% di 91,050 menurut data Investing.com.
turun tipis 0,03% di 107,93, menguat 0,40% ke 0,7738, sementara terus naik 0,30% di 1,2050 setelah sedikit melemah Kamis saat dirilisnya kesimpulan pertemuan ECB. Adapun rupiah bergerak naik 0,12% ke 14.532,5 pukul 14.47 WIB.
mempertahankan kebijakannya yang sangat akomodatif pada pertemuan terakhirnya pada hari Kamis, dan Presiden ECB Christine Lagarde menutup ekspektasi bahwa bank sentral akan mulai mempertimbangkan untuk mengurangi pembelian obligasi bahkan sambil memprediksi pemulihan yang kuat untuk wilayah tersebut pada paruh kedua tahun ini.
"Fokus sekarang beralih ke perbaikan yang diharapkan dalam data Zona Euro, yang akan membantu mendorong EUR/USD yang dinilai rendah bergerak lebih tinggi pada kuartal ini," kata analis di ING dalam catatan.
Beberapa dari data ini akan dirilis Jumat nanti. Angka PMI dan untuk bulan April diperkirakan akan menunjukkan peningkatan sentimen di seluruh wilayah.
Yang juga menarik adalah pertemuan minggu depan, di mana bank sentral AS diperkirakan akan mempertahankan kebijakannya saat ini sebagian besar tidak berubah pada 28 April mendatang.
Investor akan mencari lebih banyak petunjuk untuk setiap komentar mengenai pengurangan pelonggaran moneter di masa depan dari Ketua Fed Jerome Powell, meskipun ia kemungkinan akan mengambil langkah dari buku pedoman Lagarde dan memperingatkan agar tidak mengharapkan pengurangan pembelian obligasi dalam waktu dekat.
Sedangkan, kian naik 0,39% di 1,3890 pukul 14.42 WIB. Tren positif ini ditopang oleh bukti pemulihan ekonomi .
melonjak lebih besar dari yang diharapkan ke level yang lebih tinggi dari sebelum pandemi virus korona melanda, bahkan dengan sebagian besar toko masih tutup, naik sebesar 5,4% di bulan Maret dari bulan sebelumnya, kenaikan dua kali lipat dari bulan sebelumnya.
Inggris juga mencatat defisit anggaran 28 miliar pound ($39 miliar) pada Maret, kekurangan untuk tahun 2020-21 secara keseluruhan sebesar 303,1 miliar pound, defisit anggaran terbesar dalam sejarah masa damai. Jumlah tersebut masih lebih kecil dari 327,4 miliar pound yang diprediksi oleh Office for Budget Responsibility bulan lalu.
turun 0,405 di 75.1217 pukul 14.45 WIB setelah Rusia mulai menarik pasukannya kembali dari perbatasan Ukraina dan mengurangi kemungkinan invasi baru ke negara tetangga baratnya. Rusia juga akan menggelar pertemuan pada Jumat malam, dan banyak analis memperkirakan akan menaikkan suku bunga utamanya untuk mencoba dan menahan kenaikan inflasi.
Rusia naik sebesar 5,8% di bulan Maret untuk periode tahun ke tahun, pembacaan tertinggi dalam hampir lima tahun. Hal ini disinggung oleh Presiden Vladimir Putin dalam pidato tahunan kenegaraan pada hari Rabu.
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Dolar AS Makin Bergerak Turun, Euro Naik Meski Kebijakan ECB Dovish"
Post a Comment