Oleh Gina Lee
Investing.com - Amerika Serikat kian beranjak naik pada Jumat petang (09/04), bahkan kala data pekerjaan AS yang suram dan pernyataan dovish Federal Reserve AS dovish mendorong investor untuk melepaskan beberapa spekulasinya pada greenback serta indeks tampaknya akan mencatat penurunan mingguan.
naik 0,23% ke 92,278 menurut data Investing.com pukul 13.26 WIB.
Pasangan naik 0,18% di 109,44. makin turun 0,58% di 0,7608 dan terus melemah 0,40% di 0,7025.
Dari tanah air, rupiah terus turun 0,31% ke 14.575,0 per dolar AS hingga pukul 13.35 WIB.
Pasangan naik 0,11% di 6,5578 pukul 13.30 WIB usai merilis data indeks harga konsumen dan produsen Maret yang lebih baik dari perkiraan sebelumnya. CPI menyusut sebesar 0,5% sementara tumbuh 0,4%, dan tumbuh 4,4% tahun ke tahun.
Pasangan melemah 0,31% ke 1,3691 pukul 13.32 WIB.
Namun, investor tetap berhati-hati terhadap dolar.
"Singkatnya, energi telah keluar dari rebound kuartal pertama untuk dolar, seperti halnya keluar dari penjualan obligasi," kepala strategi FX Societe Generale (PA:) Kit Juckes mengatakan kepada Reuters.
Sementara itu, euro dan yen bersiap untuk mencatatkan kenaikan persentase mingguan terbesar mereka dalam lima bulan, dengan euro naik 1,4% dan yen naik 1,3% terhadap dolar minggu ini.
Di AS, data hari Kamis mengungkap bahwa tak diduga naik menjadi 744.000, lebih besar dari 680.000 klaim dalam perkiraan yang disiapkan oleh Investing.com dan 728.000 klaim yang diajukan selama minggu sebelumnya.
The Fed terus mempertahankan sikap dovishnya terhadap kebijakan moneter. Ketua Jerome Powell mengatakan dalam acara Dana Moneter Internasional (IMF) pada hari Kamis bahwa sikapnya hanya akan berubah setelah beberapa bulan berturut-turut rilis data positif. Rekan Powell dan presiden Fed St. Louis James Bullard menambahkan pada pertemuan terpisah di Southern Illinois University bahwa bank sentral seharusnya tidak membahas perubahan sampai ada tanda-tanda yang jelas bahwa pandemi COVID-19 berakhir.
Data pekerjaan yang mengecewakan dan komentar dari Fed itu mendorong imbal hasil obligasi tenor naik 1,30% ke 1,653 sampai pukul 13.28 WIB.
"Pasar (sedang) memikirkan kembali pandangan pengecualian dolar AS ... pertumbuhan AS yang lebih kuat akan menguntungkan semua aset siklus global, termasuk NZD dan mata uang Asia, dan ini tampaknya menjadi tema yang sekarang sedang dimainkan," analis ANZ menyampaikan dalam catatan.
Fusion Media or anyone involved with Fusion Media will not accept any liability for loss or damage as a result of reliance on the information including data, quotes, charts and buy/sell signals contained within this website. Please be fully informed regarding the risks and costs associated with trading the financial markets, it is one of the riskiest investment forms possible.
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Dolar AS Makin Beranjak Naik, Fed Tetap Bersikukuh Kebijakan Dovish"
Post a Comment