Oleh Arry Raymond
Investing.com - Nilai tukar dolar Amerika Serikat (AS) terhadap Selasa (21/01) pada penutupan pasar spot berada di level Rp 13.657,50 atau melemah 0.24%.
Berdasarkan data investing.com, hingga Selasa pukul 15.30 WIB, tercatat bergerak di rentang 13.647,00 hingga 13.675,00.
Sementara indeks dolar AS yang memonitor pergerakan greenback terhadap mata uang utama lainnya terpantau melemah 0,08% ke level 97,53 pada pukul 17.30 WIB.
Dari faktor eksternal, pelemahan rupiah dipicu rilis data ekonomi AS terbaru yang lebih baik dari perkiraan pasar dan juga peningkatan penjualan ritel AS serta indeks aktivitas manufaktur AS yang melambung ke level tertinggi dalam 8 bulan terakhir.
Data positif tersebut mengurangi kemungkinan Federal Reserve memangkas suku bunga saat bertemu pada akhir bulan ini.
Sedangkan dari faktor internal, wacana Indonesia untuk kembali menurunkan suku bunga sebesar 25 basis poin menjadi 4.75% pada rapat Dewan Gubernur 22 dan 23 Januari mendatang telah meredupkan euforia pasar.
Serta pernyataan presiden Jokowi mengenai penguatan rupiah yang begitu cepat akan berpengaruh terhadap neraca perdagangan Indonesia ternyata mendapat respon negatif oleh pasar.
Untuk pekan ini, fokus pasar masih akan tertuju pada perkembangan konflik perang saudara di Libya yang mendorong naik harga minyak dan berpotensi menguatkan nilai rupiah.
Fusion Media or anyone involved with Fusion Media will not accept any liability for loss or damage as a result of reliance on the information including data, quotes, charts and buy/sell signals contained within this website. Please be fully informed regarding the risks and costs associated with trading the financial markets, it is one of the riskiest investment forms possible.
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Rupiah Selasa Melemah, Data Ekonomi AS Turunkan Peluang Fed Pangkas Suku Bunga"
Post a Comment