oleh Arry Raymond
Investing.com - Nilai tukar dolar Amerika Serikat (AS) terhadap Senin (27/01) pada penutupan pasar spot berada di level Rp 13.605,00 atau melemah 0.29%, setelah pada pagi hari pukul 08.00 WIB dibuka pada level 13.570,00,00.
Berdasarkan data investing.com, hingga Senin pukul 15.30 WIB, tercatat bergerak fluktuatif di rentang 13.597,50 hingga 13.622,00.
Sementara yang memonitor pergerakan greenback terhadap sejumlah mata uang utama lainnya terpantau menguat 0,09% ke level 97,95 pada pukul 21.00 WIB.
Sedangkan untuk mata uang di kawasan Asia Timur mayoritas melemah, Yen menguat 0.29%, Won turun 0.66%, sementara turun 0.05%.
Untuk mata uang kawasan ASEAN melemah terhadap Dolar AS, turun 0.42%, Baht Thailand turun 0.52%, dan turun 0.06%.
Pelemahan tampaknya sejalan dengan tren penurunan mata uang di kawasan ASEAN dan sebagian Asia Timur, selain , mengingat Yen adalah salah satu aset safe haven, yang menjadi buruan para investor disaat instrumen keuangan yang beresiko seperti saham kurang diminati karena tingkat volatilitasnya yang tinggi.
Disisi lain, hari ini Indonesia hadir dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi XI DPR RI, yang mempertanyakan penguatan rupiah yang terlalu cepat dinilai dapat berdampak negatif bagi perekonomian khususnya bagi ekspor yang membuat daya saing produk Indonesia menurun karena harganya semakin mahal.
Dalam kesempatan itu, Gubernur BI Perry Warjiyo menjelaskan bahwa penguatan rupiah masih dalam batas wajar karena deisit transaksi berjalan turun dan aliran modal asing memadai yang didorong oleh kepercayaan pelaku pasar.
Namun dalam kesempatan itu, BI juga menyatakan siap intervensi jika penguatan rupiah terlalu cepat dengan menggunakan mekanisme pasar, yang memberikan sinyal ke pasar bahwa tidak akan dibiarkan menguat lebih jauh lagi.
Fusion Media or anyone involved with Fusion Media will not accept any liability for loss or damage as a result of reliance on the information including data, quotes, charts and buy/sell signals contained within this website. Please be fully informed regarding the risks and costs associated with trading the financial markets, it is one of the riskiest investment forms possible.
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Dan Akhirnya Rupiah Pun Terkapar"
Post a Comment