Oleh Arry Raymond
Investing.com - Nilai tukar dolar Amerika Serikat (AS) terhadap Rupiah Selasa (28/01) siang di pasar spot berada di level Rp 13.643,00 atau melemah 0.32%, setelah pada pagi hari pukul 08.00 WIB dibuka pada level 13.610,00.
Berdasarkan data investing.com, hingga Selasa pukul 15.00 WIB, tercatat bergerak fluktuatif di rentang 13.625,00 hingga 13.658,00.
Sementara US Dollar Index yang memonitor pergerakan greenback terhadap sejumlah mata uang utama lainnya terpantau menguat 0,03% ke level 97,99.
Sedangkan untuk mata uang di kawasan Asia Timur menguat, Yen Jepang naik 0.17%, dan Won Korea turun 0.03%
Untuk mata uang kawasan ASEAN sebagian besar melemah terhadap Dolar AS, turun 0.03%, Ringgit Malaysia turun 0.44%, Baht Thailand turun 0.33%, dan Peso Filipina naik 0.26%.
Penurunan Rupiah, dan sebagian besar nata uang di kawasan Asia, dipicu oleh meningkatnya jumlah korban meninggal akibat virus korona di Cina, yang juga meningkatkan kekhawatiran dikalangan pelaku pasar, mengingat isu ini bukan hanya terkait dengan bidang kesehatan tapi juga akan berdampak pada perekonomian Cina yang merupakan motor penggerak pertumbuhan ekonomi dunia.
Selain itu, dengar pendapat antara Bank Indonesia dan Komisi di DPR, yang dalam kesempatan itu Perry Warjiyo menegaskan pihaknya akan melakukan intervensi guna menghentikan penguatan rupiah melalui mekanisme pasar, telah memberikan sinyal kepada para pelaku pasar bahwa penguatan rupiah siap untuk diperlambat oleh otoritas bank sentral.
Fusion Media or anyone involved with Fusion Media will not accept any liability for loss or damage as a result of reliance on the information including data, quotes, charts and buy/sell signals contained within this website. Please be fully informed regarding the risks and costs associated with trading the financial markets, it is one of the riskiest investment forms possible.
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Virus Korona Masih Jadi Momok, Rupiah Kembali Melemah"
Post a Comment